TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar Yoris Raweyai mengklaim mayoritas anggota partai berlambang pohon beringin menginginkan evaluasi terhadap pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden. Keinginan menggelar evaluasi semakin menguat pasca-elektabilitas Ical, sapaan Aburizal, terus merosot.
"Wacana ini semakin kuat, maka kita akan menggelar evaluasi setelah pemilu legislatif nanti," kata Yoris saat dihubungi, Senin, 31 Maret 2013.
Ia menyatakan, Golkar memang sudah berencana untuk menggelar rapat pimpinan nasional khusus setelah pileg. Rapat ini awalnya hanya mengagendakan dua hal yaitu evaluasi pileg dan pencalonan calon wakil presiden. Akan tetapi, Golkar kemudian sepakat untuk mengubah agenda pencalonan cawapres jadi evaluasi pencapresan Ical, terutama jika hasil pileg tak sesuai target.
Menurut Yoris, telah terjadi anomali di Golkar sejak rapat pimpinan nasional yang menetapkan Ical sebagai calon presiden. Golkar sebenarnya sengaja menetapkan sejak dua tahun lalu sebagai cara agar Ical mampu meningkatkan elektabilitas. Pada 7 Maret lalu, elektabilitas Ical 9,3 persen.
Akan tetapi, hal yang terjadi justru anomali karena elektabilitas Golkar terus meningkat tajam. "Tapi elektabilitas ARB cenderung statis bahkan menurun terus. Kita tentu tak mau kalah lagi. Sudah dua pemilu kalah terus," ujarnya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor