TEMPO.CO, Pacitan - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, berkunjung ke kampung halaman Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, di Pacitan, Jawa Timur, Senin petang lalu, 31 Maret 2014. Dia datang untuk memberi pembekalan kepada saksi di tempat pemungutan suara dalam pemilihan umum legislatif dari PDIP di Gedung Gasibu Swadaya, Jalan Ahmad Yani.
Setibanya di Pacitan, Jokowi--sapaan akrab Joko Widodo--bersama rombongan memilih turun dari mobil dan berjalan kaki ke arah barat menuju Gedung Gasibu, yang masih berjarak sekitar 100 meter. Spontan, warga yang sudah menunggu di tepi jalan mendekati Jokowi untuk bersalaman.
Berdasarkan pantauan Tempo, ribuan warga yang merangsek ke arah Jokowi terdiri atas orang dewasa dan remaja laki-laki serta perempuan. "Sulit sekali untuk bisa bersalaman dengan Pak Jokowi karena langsung diserbu," kata Pardi, seorang warga yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk bersalaman dengan Jokowi.
Selain dikerumuni massa, bekas Wali Kota Solo itu disambut oleh tarian tradisional Pacitan, Eklek. Dalam aksinya, enam penari yang memakai tanduk layaknya buatan banteng itu menggerakkan tubuhnya diiringi irama musik kentongan bambu dan kendang.
Ketua PDIP Pacitan, Mardiyanto, mengatakan tarian Eklek merupakan simbol perjuangan. Selain itu, tarian ini diklaim cocok dengan PDIP yang berlogo banteng. "Tarian Eklek ini sering kami pertunjukkan saat partai ada kegiatan. Selain di Pacitan, tarian ini beberapa kali dimainkan di Tuban, Ngawi, dan Trenggalek," kata dia.
Kedatangan Jokowi ke Pacitan merupakan bagian dari rangkaian kegiatannya di Jawa Timur. Kemarin, ia dan rombongannya menggelar kampanye terbuka di Malang. Sehari kemudian, Jokowi berkunjung ke Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan terakhir ke kampung halaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pacitan.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terpopuler:
Yenny Wahid Sarankan Ahok Lebih Santun dan Sopan
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
