Keluarga Satinah Bersyukur Denda Dikurangi  

Reporter

Senin, 31 Maret 2014 09:59 WIB

Sulastri, adik ipar Satinah, memperlihatkan foto kakak iparnya di Ungaran, Jawa Tengah, (25/3). Satinah terancam eksekusi hukuman pancung, kecuali membayar diyat atau denda, akibat membunuh majikannya di Arab Saudi. SETIAWAN/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Semarang - Keluarga Satinah di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, bersyukur menyusul kabar perpanjangan tenggat pembayaran diyat atau denda untuk tenaga kerja Indonesia yang dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi.

Selain memperpanjang waktu pembayaran, keluarga bekas majikan Satinah juga mau menurunkan besaran diyat dari Rp 21 miliar menjadi Rp 15 miliar. "Kami sangat bersyukur. Alhamdulillah. Akhirnya nyawa Satinah tetap berpeluang besar diselamatkan," kata kakak Satinah, Paeri, kepada Tempo di Semarang, Senin, 31 Maret 2014.

Paeri menyatakan masih menunggu hasil terakhir negosiasi yang dilakukan utusan pemerintah Indonesia di Arab Saudi. Hingga kini tim utusan pemerintah Indonesia yang melobi di Arab Saudi belum memberikan kabar kepastian hasil negosiasi, terutama dengan keluarga bekas majikan Satinah.

Sebelumnya, Kepala Badan Penempatan dan Perlindugan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur menyatakan ahli waris korban Satinah mengisyaratkan akan menerima permintaan pihak Indonesia untuk memperpanjang tenggat waktu pembayaran.

Semula batas masa pembayaran diyat Satinah berakhir pada 3 April. Namun, berdasarkan hasil pembicaraan tim dari Kedutaan Besar RI di Arab Saudi bersama pengacara, waktu pembayaran kemungkinan akan diperpanjang hingga dua tahun ke depan. Keputusan resmi tetap menunggu pengadilan. (Baca:Masa Pembayaran Diyat Satinah Bakal Diperpanjang)

Pada Ahad kemarin, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menemui keluarga para TKI yang terancam hukuman mati di negara lain. Ada beberapa anggota keluarga korban TKW asal Indonesia yang hadir dalam pertemuan yang digelar di Gumaya Tower Hotel, Semarang itu, di antaranya Satinah binti Jumadi (asal Ungaran, Jawa Tengah), Siti Zaenab binti Duhri Rupa (asal Bangkalan, Madura), Tuti Tursilawati binti Warzuki (asal Majalengka, Jawa Barat), dan Karni binti Medi Tarsim (asal Brebes, Jawa Tengah).

Paeri, yang mewakili keluarga Satinah, menyatakan hasil pertemuan itu adalah SBY sanggup untuk terus berupaya sekuat tenaga membebaskan para TKI yang terancam hukuman mati.

Satinah divonis qisas atau pancung oleh pengadilan Arab Saudi pada 13 September 2011. Dia dihukum atas pembunuhan dan pencurian barang milik majikannya, Nura al-Garib, pada 2007. Jika ingin dimaafkan, Satinah harus membayar diyat atau uang darah sebesar 7 juta riyal atau Rp 21 miliar hingga 3 April 2014.

ROFIUDDIN

Berita Terpopuler:
4 Perwira Pengeroyok Dokter TNI AU Jadi Tersangka
Dokter TNI AU yang Dianiaya Diajak Tutup Kasus?
Kecewa Jokowi, Pro-Mega Boikot Kampanye PDIP
KPK Soroti Fasilitas Pesawat Dipakai Kampanye SBY

Berita terkait

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.

Baca Selengkapnya

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.

Baca Selengkapnya

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.

Baca Selengkapnya

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

19 Maret 2018

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

5 September 2017

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

Seorang TKI terbakar parah setelah melemparkan puntung rokok ke lantai gudang berisi cairan yang mudah terbakar di Malaysia.

Baca Selengkapnya

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

22 Agustus 2017

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

Frederik Fatin Oemenu, diduga ditahan agen intelegen Nigeria dengan tuduhan melakukan pembajakan minyak

Baca Selengkapnya

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

8 Agustus 2017

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

Siti Nur Sopiyati, TKI, unggah foto-foto barang majikan yang dicurinya di akun Instgram, mengaku bersalah, dan dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.

Baca Selengkapnya