TEMPO.CO, Medan - Bandar Udara Ferdinand Lumban Tobing, Kecamatan Pinang Sori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, kembali ditutup sementara menyusul kabut asap yang melanda sebagian Sumatera Utara sejak kemarin. Bandar udara ini sejak Selasa, 25 Februari 2014, silih berganti dibuka-tutup akibat kabut asap. (baca: Asap Tipis Kembali Menyelimuti Padang)
Kepala Bandar Udara Pinang Sori Ambar Suryoko mengatakan jarak pandang dilandasan pacu bandara sejak kemarin di bawah 300 meter. "Bandara secara resmi kami tutup mulai kemarin akibat jarak pandang di bawah 300 meter. Kami belum berani mengumumkan kapan bandara beroperasi kembali," kata Ambar kepada Tempo, Kamis, 27 Maret 2014.
Menurut Ambar, dampak kabut asap adalah seluruh penerbangan dari dan ke Pinang Sori dibatalkan. "Maskapai Wings Air dan Susi Air yang biasa melayani rute Kualanamu-Pinang Sori dan sebaliknya berhenti beroperasi. Begitu juga pesawat rute Pinang Sori-Nias dan sebaliknya juga ditutup," ujarnya.
Ambar mengakui, sejak bulan lalu, manajeman Bandara Pinang Sori tidak bisa berbuat apa pun terkait dengan kabut asap. Perkembangan kabut asap di Pinang Sori sudah dilaporkan ke Kementerian Perhubungan. Ambar mengaku belum tahu kapan bandara itu kembali beroperasi. "Semua tergantung kondisi asap. Kalau masih mengganggu penerbangan, terpaksa ditutup. Tapi kalau makin membaik, akan dibuka kembali," ujarnya. (baca:68 Titik Api Terpantau di Riau)
SAHAT SIMATUPANG
Terpopuler
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Berita terkait
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca SelengkapnyaAsap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini
2 Oktober 2023
Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaDikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah
28 September 2023
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.
Baca SelengkapnyaKarhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman
29 Agustus 2023
Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya
20 Agustus 2023
Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Baca SelengkapnyaRibuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada
8 Juni 2023
Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.
Baca SelengkapnyaJaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California
26 September 2021
Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California
Baca Selengkapnya