Diagnosis Dokter Arief Tentukan Nasib Perwira TNI AU

Reporter

Kamis, 27 Maret 2014 08:38 WIB

Tim aerobatik TNI-AU Jupiters. AP/Joseph Nair

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, mengatakan standar layak terbang seorang perwira ditentukan oleh tim dokter yang ditunjuk kesatuan. Salah satunya adalah dokter Kapten Arief. Menurut dia, standar layak terbang mencakup syarat kesehatan dan jasmani.

“Standar layak terbang harus memenuhi syarat kesehatan dan syarat jasmani. Kalau kesehatan itu tolak ukurnya dari mata sampai kaki, termasuk organ dalam. Kalau jasmani itu kan tes fisik. Ini harus memenuhi dan tim dokter nanti yang memutuskan,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 26 Maret 2014.

Hadi belum bisa memastikan apakah Letnan Satu Dika—yang mengeroyok dokter Kapten Arief--memang dikategorikan tidak layak terbang karena jantungnya bermasalah. Menurut dia, kesimpulan tersebut masih menunggu hasil penyelidikan tim di Yogyakarta.

Hingga kini, kata dia, TNI AU masih menunggu hasil penyelidikan tim investigasi. ”Tim investigasi dari lokal, pusat masih mengawasi saja,”kata dia.

Kapten Arief, dokter tentara di Wing Pendidikan Terbang Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, dikeroyok oleh Letnan Satu Dika dan tujuh perwira berpangkat letnan sampai mayor, Rabu, 12 Maret 2014.

Akibat pengeroyokan itu, Arief mengalami luka pendarahan di bagian kepala serta luka dalam di lever dan ginjal. Dia dirawat di ruang ICU (intensive care unit) di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito Yogyakarta selama 14 hari. (Baca: Dokter TNI AU Korban Pengeroyokan Masih di ICU)

Menurut sumber Tempo, kekerasan ini dipicu oleh Letnan Dika yang kecewa dengan diagnosis dokter Arief, yang menyatakan jantungnya bermasalah. Jika jantungnya bermasalah, Dika tak lagi layak terbang. Dika "memprovokasi" seniornya untuk mengeroyok Kapten Arief. (Baca: Karier Perwira Pengeroyok Dokter Arief Tamat?)

ANANDA TERESIA






Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century


Berita terkait
Aniaya Dokter TNI AU, Karier Letnan Dika Terancam
Dokter Tentara Arief Korban Perwira TNI AU Keluar ICU
KSAU Diminta Usut Penganiayaan Dokter Tentara Arief
Mengapa Letnan Dika Memukuli Kapten Arief?

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya