Mengapa Letnan Dika Memukuli Kapten Arief?

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 15:16 WIB

Tim aerobatik TNI-AU Jupiters. AP/Joseph Nair

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tindakan para perwira penerbang mengeroyok Kapten Arief, dokter militer yang bertugas di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara, Yogyakarta, masih menyisakan banyak pertanyaan. Letnan Satu (Lettu) Penerbang Dika disebut “memprovokasi” delapan seniornya yang berpangkat kapten sampai mayor untuk mengeroyok Kapten Arief. (baca: Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?)

“Kenapa seorang letnan bisa mempengaruhi senior-seniornya untuk mengeroyok Kapten Arief?" kata sumber Tempo yang mengetahui kasus ini, Selasa, 25 Maret 2014. Delapan senior Dika belum diketahui identitasnya.

Dokter Arief dikeroyok para perwira diduga karena mendiagnosis Lettu Dika memiliki masalah jantung. Diagnosis ini menyebabkan Dika tidak bisa menerbangkan pesawat. “Diagnosis itulah yang memicu Dika mengeroyok dokter Arief,” ujar sumber tersebut.

Juru bicara TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, membenarkan kasus pengeroyokan tersebut. Menurut Hadi, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. Namun, belum satu pun perwira yang terlibat pengeroyakan ditahan. "Kami masih mencari pelakunya," katanya.

Saat ditanya benarkah salah satu pelakunya bernama Lettu Dika, Hadi menjawab dengan diplomatis. "Kami masih mengejar," ujarnya tanpa mau menyebutkan nama pelaku.

Hadi terkesan berhati-hati saat menjawab pertanyaan ihwal hukuman bagi mereka yang terbukti menganiaya Kapten Arief. Apakah mereka akan dikeluarkan dari Skuadron Pendidikan 102? “Ini masih penyelidikan, siapa pun pelakunya jelas ada hukumannya."

Menurut sumber Tempo, Lettu Dika dan sejumlah perwira sudah ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan. Mereka telah dipulangkan ke skuadron masing-masing. "Dika sudah dipulangkan ke Madiun."

Kapten Arief dikeroyok sembilan perwira di kantin Skuadron Pendidikan 102 pada Rabu, 12 Maret 2014, pada saat jam makan siang. Mereka memukul Arief pada bagian tengkuk, perut, dan anggota badan lainnya menggunakan botol minuman teh. (baca: Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya)

Akibatnya, kepala Arief mengalami perdarahan. Dia juga mengalami luka dalam pada liver dan ginjalnya. Saat ini dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.

ERWAN HERMAWAN

Topik terhangat:




Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terkait
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370











Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

14 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

30 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

36 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya