TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Migrant Care Anis Hidayah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak hanya mengirim surat kepada pemerintah Arab Saudi dan Raja Arab Saudi, Abdullah, untuk memperpanjang tenggat pembayaran diyat bagi tenaga kerja Indonesia, Satinah binti Jumadi Amhad. Menurut dia, SBY sebaiknya datang langsung untuk berdiplomasi dengan Raja Abdullah. "SBY seharusnya datang. Ini kan sudah darurat," ujarnya saat dihubungi, Rabu, 26 Maret 2014.
Waktu eksekusi hukum pancung terhadap Satinah tinggal menghitung hari. Anis mengatakan, jika SBY langsung turun tangan, bisa jadi pemerintah Arab membebaskan perempuan asal Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, itu. "Sehingga masyarakat tak perlu mengumpulkan uang lagi," ujarnya.
SBY mengirim surat kepada pemerintah Arab Saudi untuk memperpanjang tenggat pembayaran diyat Satinah. Dia juga mengklaim akan mengirim surat kepada Raja Abdullah untuk membantu negosiasi dengan keluarga bekas majikan Satinah.
Presiden mengatakan akan terus berupaya membela semua warga negara Indonesia yang berhadapan dengan hukuman mati di luar negeri, tak hanya TKI. Ia mengklaim telah berhasil membebaskan 176 tenaga kerja Indonesia dari ancaman hukuman mati. "Ada 246 TKI lagi, kita akan berjuang terus," katanya.
Anis mengakui pemerintah memang sudah berupaya membela TKI yang terancam hukuman mati. Meski demikian, menurut dia pemerintah kadang tak maksimal dalam memberi pendampingan hukum. Padahal, jika semuanya dilakukan dengan tepat, dia melanjutkan, hukuman tersebut bisa berkurang. "Bisa dibebaskan," katanya. Ia mencontohkan kasus Satinah yang terlambat ditangani. Pemerintah baru mengetahui kasus ini pada 2009, atau dua tahun setelah Satinah mendekam di penjara.
NUR ALFIYAH
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut
Berita terkait
Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang
12 Juni 2023
TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.
Baca SelengkapnyaTKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia
8 Mei 2018
Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.
Baca SelengkapnyaTKI Makin Banyak yang Sadar Hukum
8 Mei 2018
Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.
Baca SelengkapnyaSoal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi
19 Maret 2018
Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.
Baca SelengkapnyaKemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan
19 Maret 2018
Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin
19 Maret 2018
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.
Baca SelengkapnyaMerokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia
5 September 2017
Seorang TKI terbakar parah setelah melemparkan puntung rokok ke lantai gudang berisi cairan yang mudah terbakar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaWNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria
22 Agustus 2017
Frederik Fatin Oemenu, diduga ditahan agen intelegen Nigeria dengan tuduhan melakukan pembajakan minyak
Baca SelengkapnyaAkui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan
8 Agustus 2017
Siti Nur Sopiyati, TKI, unggah foto-foto barang majikan yang dicurinya di akun Instgram, mengaku bersalah, dan dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.
Baca SelengkapnyaPolri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura
3 Juli 2017
Kapolri memastikan proses hukum terhadap seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang terlibat pembunuhan di Singapura dilakukan di Indonesia
Baca Selengkapnya