Asap Pekat Kembali Muncul di Pekanbaru  

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 12:37 WIB

Perawat memberi pengobatan dengan menggunakan alat nebulizer kepada Adam bocah berusia 2,5 tahun yang sesak nafas akibat polusi asap kebakaran di RSUD Petala Bumi, Pekanbaru (14/3). Data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau menyebutkan lebih dari 51.000 warga terserang penyakit akibat polusi asap berkepanjangan dan satu korban meninggal dunia di Kabupaten Kepulauan Meranti. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Pekanbaru. Asap terlihat pekat dari hari sebelumnya setelah sempat hilang beberapa hari akibat diguyur hujan. Jarak pandang menurun hingga 4000 meter.

Meskipun demikian, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru masih berjalan lancar. "Aktivitas penerbangan di bandara normal, jarak pandang 4000-5000 meter," kata Duty Manajer Ibnu Hasan kepada Tempo, Rabu, 26 Maret 2014.

Menurut Ibnu, jarak pandang masih dianggap normal untuk melakukan penerbangan. Namun, kabut asap dianggap mengganggu penerbangan jika jarak pandang di bawah 1000 meter.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan dalam kurun waktu tiga hari belakangan ini wilayah Riau dilanda cuaca kering atau minim hujan. Hal ini disebabkan dampak dari adanya badai siklon tropis Gilian di Samudra Hindia bagian selatan.

Dampak kekeringan ini berpotensi memunculkan kembali titik api di sejumlah wilayah. "Namun, cuaca kering tidak berlangsung lama. Kamis besok diperkirakan Riau bakal diguyur hujan dalam intensitas sedang hingga ringan," katanya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Said Saqlul menyebutkan satelit NOAA 18 memantau 41 titik api tersebar di sejumlah wilayah Riau. Titik api terbanyak terdapat di Rokan Hilir, yakni 12 titik api, Bengkalis 11 titik api, Meranti 13 titik api, Dumai tujuh titik api, Siak lima titik api dan Pelalawan tiga titik api.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan titik api di Riau saat ini merupakan api dalam lahan gambut yang sebelumnya hampir padam, tetapi kemudian kembali membesar. Selain itu, titik api juga dipicu adanya aksi pembakaran baru yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab. "Informasi dari satgas pemadam, di bagian selatan dan dekat perkebunan Wilmar ada pembakaran baru," katanya kepada Tempo, melalui pesan pendek.

RIYAN NOFITRA







Terpopuler:
TNI AU Tegaskan Radar Militer Tak Deteksi MH370
Di Rumah Gus Dur, Jokowi Sempat Bantu Angkat Kursi
Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?





Advertising
Advertising

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya