Atasi Kemacetan, Malang Bangun Terminal Peti Kemas

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 02:06 WIB

Balai Kota Malang, Jawa Timur. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kota Malang merencanakan pembangunan terminal peti kemas. Detail engineering design (DED) atas terminal peti kemas yang bakal dibangun di kawasan Tasik Madu itu telah disusun. "Kami akan gandeng investor," kata Wali Kota Malang Mochammad Anton, Selasa, 25 Maret 2014.

Terminal peti kemas dibangun untuk memudahkan pengusaha menata aktivitas bongkar-muat peti kemas. Dengan begitu, kendaraan pembawa peti kemas yang menuju Kabupaten Malang tak harus melintasi Malang. Sebab, kendaraan ini kerap menyebabkan kemacetan di jalur utama Kota Malang.

Pemerintah Malang berharap kemacetan lalu lintas dapat diatasi dan pendapatan asli daerah bertambah melalui proyek ini. Selain mengadakan terminal peti kemas, kata Anton, pemerintah Malang berencana membangun jalur lingkar timur untuk mengurai kemacetan di dalam kota. Namun pembangunan ini terkendala pembebasan lahan.

Pakar transportasi dari Universitas Brawijaya Malang, Harnen Sulistyo, memprediksi Kota Malang macet total pada 2015. Sebab, tingkat pertumbuhan kendaraan tak sebanding dengan pertambahan panjang jalan raya. Saat ini jumlah kendaraan rata-rata per jalur mencapai 800-1.200 unit per jam. Sedangkan di sejumlah ruas utama mencapai 1.400 unit lebih per jam.

"Perlu dibuat cetak biru transportasi Malang hingga 2020," kata Harnen. Cetak biru transportasi meliputi angkutan massal, jalur alternatif, serta manajemen dan rekayasa lalu lintas. Harnen yang juga Ketua Bidang Keselamatan Lalu Lintas Masyarakat Transportasi Indonesia Jawa Timur ini menjelaskan, kemacetan sering terjadi saat pagi dan sore hari di jalur utama Kota Malang.

Selama ini kemacetan juga sering terjadi di kawasan perbatasan Malang-Kota Batu dan Kota Malang-Kabupaten Malang. Cetak biru transportasi, kata dia, tak membutuhkan anggaran besar asalkan Pemerintah Kota Malang berkomitmen menata lalu lintas.

"Kota maju jika transportasinya maju," katanya. Selama ini penataan jalur di Malang amburadul. Bahkan angkutan umum tak ditata dengan bagus. Akibatnya, masyarakat sering menggunakan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. Karena itu, kemacetan sering terjadi di sejumlah jalur utama di Malang.




EKO WIDIANTO

Berita terkait

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 jam lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

2 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

5 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

12 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

16 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

17 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

22 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

23 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

23 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

26 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya