Empat Titik Api Kembali Muncul di Bengkalis

Reporter

Editor

Eni Saeni

Minggu, 23 Maret 2014 16:49 WIB

Kebakaran hutan di Dumai, Riau, Sumatera. (Photo by Oscar Siagian/Getty Images)

TEMPO.CO, Palangkaraya -Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis, Muhammad Jalal menyatakan, empat titik api kembali muncul di dua tempat di Bengkalis. Dua titik api berada di Desa Berancah, kecamatan Bantan, dua titik api lagi berada di Bukit Sembilan, Kecamatan Bukit Batu. "Api kembali muncul setelah dua hari tidak hujan," kata Jalal, saat dihubungi Tempo, Ahad, 23 Maret 2014.

Menurut dia, satu titik api di Kecamatan Bantan merupakan lahan yang baru terbakar, sementara titik api lainnya berada pada bekas kebakaran beberapa waktu lalu. Jalal mengaku, titik api di Bengkalis sempat padam akibat diguyur hujan lebat. Namun api kembali muncul setelah dua hari terakhir di wilayah Bengkalis kembali di landa cuaca panas.

Hujan lebat yang turun beberapa waktu lalu, kata dia, tidak cukup untuk memadamkan api secara total di lahan gambut. Gambut di wilayah tersebut memiliki kedalaman empat meter yang masih menyimpan bara api. "Api sempat padam pada permukaan saja, sementara bara api masih menyala di kedalaman empat meter," ujarnya.

Jalal mengatakan, sudah mengirim dua regu pemadam kebakaran untuk memadamkan api di dua tempat tersebut. "Satu titik api yang baru muncul di Bantan sudah padam, sekarang hanya tinggal asap-asap saja," katanya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, satelit NOAA 18 memantau 12 titik panas di Riau, pada Ahad, 23 Maret 2014. Penyebaran titik panas berada di Indragiri Hilir (3) titik panas. Bengkalis (3) titik panas, Dumai (2) titik panas, Rokan Hilir (1) titik panas, Meranti(1) titik panas, Siak (1) titik panas dan Pelalawan (1) titik panas.

Sedangkan satelit Modis Tera dan Aqua memantau 66 titik api di sejumlah wilayah Riau yaitu Bengkalis (37) titik panas, Meranti (8) titik panas, Dumai (7) titik panas, Rohil (9) titik panas, Pelalawan (4) titik panas dan Siak (1) titik panas.



"Kepala BNPB Syamsul Maarif kembali memerintahkan Satgas pemadam optimalkan pemadaman lewat udara dan darat. Selama ini pengeboman air (water bombing) sangat efektif selain operasi darat dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)," kata Sutopo.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya