TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, menyebut ada seseorang yang memintanya agar berpolitik secara santun. Permintaan tersebut, kata Prabowo, muncul setelah dirinya kerap mengomentari pribadi orang lain ketika berkampanye.
"'Pak Bowo, sekarang bicara yang baik-baik saja. Jangan mengomentari pribadi orang lain. Politik harus santun.' Ya, saya setuju politik harus santun. Tapi, hai, kau pembohong, hai, kau maling," kata Prabowo seusai deklarasi pencalonannya oleh Indonesia Bisa di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu, 22 Maret 2014. (Baca: Tetap Bela Jokowi, Ahok Juga Dukung Prabowo).
Namun Prabowo enggan menjelaskan siapa sosok yang dia maksud telah memintanya untuk berpolitik lebih santun. Prabowo menilai publik sudah paham sosok yang dia maksud. "Kamu wartawan kayak enggak tahu aja, ha-ha-ha. Mancing-mancing aja lu, ah," katanya. (Baca: Jokowi Diserang Kubu Prabowo, Apa Reaksi Ahok?).
Sebelumnya, Prabowo secara tak langsung sempat meminta publik tak memilih calon presiden yang mencla-mencle. Ungkapan Prabowo itu lantas diasosiasikan publik ke sosok Jokowi, saingan berat Prabowo dalam pilpres mendatang. Bukannya membalas, Jokowi yang mendapat sindiran itu justru meminta agar orang yang menyindirnya untuk berpolitik dengan santun. (Baca: Prabowo Mulai Bergerilya Menekan Jokowi).
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.