19 Ribu Hektare Lahan Terbakar, Riau Rugi 15 Triliun

Reporter

Rabu, 19 Maret 2014 05:33 WIB

Dua anggota TNI memperhatikan kobanran api yang membakar ribuan hektar kawasan hutan di Desa Selinsing, Kabupaten Bengkalis, Riau (10/3). ANTARA/Aswanddy Hamid Wandy

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Said Saqlul menyebutkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak awal Februari lalu telah menghanguskan 19.538 hektare lahan milik masyarakat dan perusahaan. "Dari data yang masuk sudah 19 ribu hekatre lebih lahan terbakar di sejumlah wilayah Riau," katanya kepada wartawan, Selasa, 18 Maret 2014.

Adapun wilayah yang paling luas mengalami kebakaran lahan yakni Bengkalis (7.836 hektare), Meranti (6.339 hektae)r, Rokan Hilir (2.504 hektare), Siak (1.128 hektare), Indragiri Hilir (329 hektare), Kampar (225 hektare), Pelalawan (162 hektare), Dumai (929 hektare), Indragiri Hulu (142 hektare), dan Pekanbaru (18 hektare).

Menurut Said, hujan deras yang mengguyur Riau dalam tiga hari terakhir turut membantu pemadaman api di sejumlah titik. Pantauan satelit NOAA 18 hanya memantau 1 titik api di Indragiri Hilir, sementara satelit Terra dan Aqua tidak mendeteksi adanya titik api. Meski demikian, pemadaman terus dilakukan hingga lahan tidak mengeluarkan asap. "Sebanyak 10 pesawat dikerahkan untuk water bombing dan modifikasi cuaca," ujarnya.

Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Riau Muhammad Herwan menyatakan dampak kebakaran hutan dan lahan di Riau membuat investasi serta perekonomian Riau merugi hingga Rp 15 triliun. "Perkiraan sementara sekitar 15 triliun," kata Herwan kepada Tempo.

Herwan menyebutkan kabut asap sisa kebakaran lahan telah melumpuhkan aktivitas perekonomian. Misalnya, penutupan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Sejak sebulan yang lalu puluhan penerbangan terganggu akibat asap. Pedagang kecil-menengah mengaku mengalami penurunan omzet sampai 60 persen. "Penghasilan pedagang menurun, karena warga cenderung tidak keluar rumah akibat asap," ujarnya.

Sedangkan kerugian besar dialami sektor investasi perkebunan dan kehutanan. Banyak perkebunan produktif yang ludes terbakar. "Hal ini akan berdampak kepada pendapatan devisa negara dari perkebunan dan kehutanan," katanya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya