TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal ChappyHakim menyatakan, untuk sementara pesawat latih jenisBravo tidak lagi digunakan oleh TNI AU. Pelaranganterbang itu menyusul tragedi jatuhnya pesawat latih AS202 Bravo yang menewaskan salah satu penerbangnya,Mayor (Pnb) Wahyu Widodo."Sebenarnya pesawat itu cukup handal dan sudahmemiliki jam terbang tinggi. Tetapi karena ada musibahkemarin, untuk sementara tidak akan terbang sampai adahasil penyelidikan," kata Chappy Hakim saat berada diSkuadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara (Lanud) AdiSucipto Yogyakarta, Rabu (9/2)Dikatakan Chappy, selama pesawat latih jenis Bravotidak dipergunakan, maka latihan penerbangan TNI AUmeggunakan pesawat latih jenis Charlie dan KT 1Woongbee. Pesawat Bravo sendiri, kata dia, kemungkinanbisa dipakai lagi setelah ada hasil pemeriksaan yangmenyatakan boleh terbang.Seperti diberitakan, pesawat latih milik TNI AUSkuadik 101 Lanud Adi Sucipto jatuh menimpa rumahpenduduk di Grogolsari, Juwangin, Purwomartani SlemanYogyakarta, Senin (8/2) siang. Jatuhya pesawat itumenewaskan salah satu pilotnya, Mayor (Pnb) wahyuWidodo. Sedang pilot satunya, Mayor (Pnb) Mukhson lukaparah. Hingga saat ini, Mukson masih dirawat di RSUPDr Sardjito Yogyakarta.Menurut Chappy Hakim, sebab-sebab jatuhnya pesawattersebut secara pasti belum diketahui. Hanya saja,kata dia, ada kemungkinan sebelum pesawat tersebutjatuh menimpa rumah, kondisi mesin pesawat telah mati.Sebelum jatuh, kata dia, pesawat terbang selama 40menit dan sempat melakukan tauch and go.Syaiful Amin-Tempo
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.