Gagal, Water Bombing Atasi Asap Pekat di Riau  

Reporter

Jumat, 14 Maret 2014 06:32 WIB

Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran lahan di Riau kian pekat. Jarak pandang terbatas 300 meter mengakibatkan helikopter water bombing gagal beroperasi karena pilot kesulitan menjangkau titik api.

"Hari ini merupakan hari paling buruk, jarak pandang sangat tidak memungkinkan untuk terbang," kata Kepala Satgas Pemadaman Api Operasi Udara Kolonel Pnb Andyawan kepada wartawan, Kamis malam, 13 Maret 2014, di Posko Penanggulangan Bencana Asap Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. (Baca: Kabut Asap di Riau Sudah Membahayakan Kesehatan)

Menurut Andyawan, tidak hanya water bombing, pesawat modifikasi cuaca pun tidak bisa lepas landas akibat asap. Maka, dalam satu hari ini, tidak satu pun pesawat yang mampu memadamkan api lewat udara. Meski demikian, kata dia, pihaknya sudah memetakan untuk operasi esok hari, jika jarak pandang masih pendek. Pemadaman lewat udara diupayakan dengan strategi tidak melawan arah angin yang membawa asap.

Pantauan satelit, kata Andyawan, menunjukkan arah angin bergerak dari utara ke selatan. Untuk selanjutnya, pemadaman akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari wilayah utara Pulau Rupat dan Dumai. "Wilayah Dumai jarak pandang sangat bagus, 1500 meter," ujarnya.

Sementara itu, untuk operasi penyemaian garam buatan, bakal dilakukan menggunakan pesawat Hercules yang terbang langsung dari Jakarta. Penyemaian garam akan dilakukan pada ketinggian 5000 kaki.

Kabut asap pekat yang mengepung Pekanbaru, Rabu, 12 Maret 2014, melumpuhkan aktivitas warga. Seluruh lembaga pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, diliburkan. Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II terpaksa ditutup hingga tiga hari ke depan. Hari ini, jarak pandang sangat pendek dibanding hari sebelumnya, yakni 100-500 meter. Sebanyak 86 penerbangan, baik keberangkatan maupun kedatangan, batal terbang. (Baca:Semua Lembaga Pendidikan di Pekanbaru Diliburkan)

"Kabut asap hari ini sangat mengganggu jarak pandang, tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan," kata Duty Manajer Bandara SSK II Pekanbaru Baiquni kepada Tempo.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya