Soal Asap, Menteri Lingkungan Minta Singapura Diam  

Reporter

Rabu, 12 Maret 2014 17:59 WIB

Asap pekat sisa kebakaran lahan dan hutan menyelimuti Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru (2/3). Otoritas Bandara Pekanbaru menyatakan asap sudah mengganggu 210 penerbangan selama Februari karena menurunkan jarak pandang, yang mengakibatkan kerugian bagi pelaku usaha dan konsumen. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Balikpapan - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengaku sempat beradu argumen dengan Menteri Lingkungan Hidup Singapura soal asap kiriman dari Sumatera. Menolak intervensi negara luar, dia meminta menteri bersangkutan diam untuk mendengarkan komitmen Indonesia.

"Saya menyuruh dia diam karena saya mau bicara," katanya saat meninjau sarana Mangrove Center di Balikpapan, Rabu, 12 Maret 2014. (Baca: Darurat Asap Riau Diperpanjang Setengah Bulan)

Balthasar menegaskan komitmennya untuk menuntaskan permasalahan asap kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun di Sumatera. Namun pemerintah memastikan komitmen tersebut bukan disebabkan adanya desakan dari Malaysia dan Singapura yang komplain menerima kiriman asap.

"Kami melakukan untuk kepentingan warga Riau dan Dumai yang lebih menderita akibat asap ini, bukan untuk Singapura dan Malaysia," paparnya.

Balthasar balik mengkritik Singapura yang tidak tegas dalam membina perusahaanya yang berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, dari delapan perusahaan pembakar hutan di Sumatera, kata dia, ada satu di antaranya yang bermarkas di Singapura. Sejumlah perusahaan Singapura ditengarai juga sering mengirim limbah industrinya ke Batam. (Baca: Perusahaan Ini Dituding Bakar Lahan di Riau)

DPR sudah setuju ratifikasi kerja sama ASEAN dalam penanganan asap di Sumatera diajukan pemerintah sejak sepekan lalu. Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup mengajukan ratifikasi kerja sama penanganan asap sejak 2005. "Itu penting agar Malaysia dan Singapura tidak banyak bicara lagi," ujarnya.

S.G. WIBISONO

Berita terkait

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

27 Februari 2019

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Walhi menyebut capres maupun caleg jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye.

Baca Selengkapnya

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

17 Mei 2017

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

Demi mendapatkan hasil cacing secara maksimal, tidak jarang kelompok pemburu itu menebang pohon. Pemburu telah menebang sedikitnya 300 pohon.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

20 April 2017

Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

Tommy Ali membantah ada panggilan dari penyidik Kejati Babel terkait pengerukan muara sungai jelitik Sungailiat.

Baca Selengkapnya

Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

21 Maret 2017

Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

Tongkang berada di kawasan konservasi, sehingga termasuk pelangaran pidana. Namun, pihak Taman Nasional Karimunjawa tidak berwenang menindak.

Baca Selengkapnya

Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

21 Maret 2017

Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

Lembaga swadaya masyarakat Alam Karimun mencatat, sudah lima kali tongkang menabrak terumbu karang.

Baca Selengkapnya

Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

21 Maret 2017

Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

Susi Pudjiastuti mengingatkan perusahaan tambang di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk menjaga lingkungan agar tak merusak ekosistem laut.

Baca Selengkapnya

Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

12 Maret 2017

Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

Kapal milik operator tur Inggris sepanjang 90 meter menghancurkan terumbu karang Raja Ampat seluas 1.600 meter persegi.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

16 Januari 2017

Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

Ada dua dugaan pelanggaran aturan pemerintah, yakni undang-undang perkebunan dan undang-undang pencegahan kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

23 September 2016

Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

Reklamasi yang dilakukan PT Kaluka Indah Permai sudah dilakukan di Jorong Kaluku, Nagari Singkarak, sejak Juli lalu. "Kenapa hanya saya yang dilarang?"

Baca Selengkapnya

Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

23 September 2016

Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi menyatakan Danau Singkarak merupakan kawasan penyediaan energi dan pariwisata serta habitat ikan bilis.

Baca Selengkapnya