Kasus Bunuh Diri Bersama, Juragan Semen Diperiksa

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Rabu, 5 Maret 2014 16:09 WIB

Ilustrasi. wikispaces.com

TEMPO.CO, Pekalongan - Kepolisian Resor Pekalongan Kota akan memanggil distributor semen yang disebut-sebut telah menekan Anita Erfanti, 58 tahun, salah satu pelaku aksi bunuh diri. Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Pekalongan Kota, Ajun Komisaris Bambang Purnomo, distributor itu bakal dimintai keterangan terkait aksi bunuh diri sekeluarga itu. "Saya agak lupa namanya. Kalau kantornya ada di Tegal," kata Bambang, Rabu, 5 Maret 2014.

Dari pertemuan informal dengan distributor pada Selasa malam lalu, kata Bambang, tidak ada bukti yang menguatkan ihwal ancaman atau teror dari distributor itu sehingga Anita depresi dan bunuh diri bersama dua anak dan satu cucunya. Namun, kata Bambang, "Sekecil apa pun informasi yang kami terima akan langsung dikembangkan."

Anita adalah warga Perumahan Duta Bahagia, Kelurahan Kraton Lor, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Janda tiga anak itu tewas bersama anak bungsunya, Roy Rudito, 30 tahun, di kamar Hotel Langensari, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat dinihari pekan lalu. Diduga keduanya bunuh diri dengan menenggak air teh yang telah dicampur serbuk pembersih lantai. (Baca: Ini Kronologi Bunuh Diri Bersama)

Kekasih Roy, Sasha, 23 tahun, sempat kritis dan dirawat di RSU Pelabuhan Kota Cirebon karena juga meminum air teh itu. Sekitar tiga jam sebelumnya, Kamis malam pekan lalu, anak kedua Anita, Linawati, 36 tahun, tewas setelah menenggak air putih yang telah dicampur dengan serbuk pembersih lantai dan racun serangga.

Linawati juga meminumkan larutan racun itu pada anak semata wayangnya, Danny Ricardo, 11 tahun. Ibu dan anak itu tidak tertolong meski sempat dibawa ke RSUD Kraton, Kota Pekalongan. Anak pertama Anita, Tomi, 38 tahun, mengatakan motif bunuh diri ibunya bukan sekadar masalah utang-piutang.

"Sebenarnya bukan gara-gara utang. Tapi lebih pada ketakutannya (Ibu) karena terus mendapat tekanan dari salah satu distributor semen," kata Tomi saat dimintai konfirmasi via telepon. Namun, Tomi tidak mengatakan ihwal penyebab ketakutan Anita juga berdampak pada tewasnya kedua adik dan satu keponakannya.

Hampir sepekan kasus bunuh diri bersama satu keluarga itu berlalu. Namun, polisi belum bisa memastikan motif penyebab tewasnya nenek, dua anak, dan satu cucu itu. Pihak keluarga juga belum terbuka kepada awak media. Hingga kini Polres Pekalongan Kota juga masih menunggu hasil penelitian sisa muntahan Linawati dan Danny dari Pusat Laboratorium Forensik Semarang.

DINDA LEO LISTY

Terpopuler
Bos Djarum Pertahankan Gelar Terkaya
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat
Calon Hakim MK, Hidup Mewah dan Tak Paham Hukum













Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

17 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

1 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

1 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

1 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

2 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

2 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

2 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

2 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya