TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia bernama Agnes ditemukan meninggal dengan leher tergorok di rumah majikannya di Perumahan Taman Sri Putra, Sungai Buloh, Selangor, Selasa malam, 25 Februari 2014. Kepolisian Malaysia menengarai TKI itu bunuh diri setelah membunuh kedua anak majikannya.
Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, yang ditemui Tempo di kantornya, Rabu, 26 Februari 2014, menyatakan bahwa KBRI sudah menerima pemberitahuan dari kepolisian Malaysia tentang kejadian tersebut. "Hari ini kami langsung mengirim dua tim ke kantor polisi dan ke rumah sakit Sungai Buloh," kata Hermono.
Menurut informasi polisi Malaysia, majikan Agnes sekeluarga ke luar rumah sejak pagi untuk menjaga kedai. Sedangkan yang tinggal di rumah hanya Agnes dan kedua anak majikannya, Koay Jia Hong, 5 tahun, dan adiknya, Melvin Selvan Joseph, 18 bulan. Nenek Koay dan Melvin yang datang ke rumah itu pukul 19.30 sudah menemukan dua cucu dan pembantu rumahnya meninggal dengan mengenaskan.
Selain ke rumah sakit dan kantor polisi, pihak KBRI juga menghimpun informasi mengenai kasus tersebut melalui majikan dan tetangga majikan Agnes. "Menurut pengakuan majikan, mereka mengambil Agnes sebagai pembantu sejak satu setengah tahun yang lalu atas rekomendasi pembantu sebelumnya. Namun yang menjadi masalah tidak ditemukan identitas apa pun dari diri Agnes. Jadi kami tahu dia orang Indonesia dari pengakuan majikannya," kata Hermono.
MASRUR (Kuala Lumpur)
Berita Lainnya
Bhatoegana Sangkal Terima Duit, Jaksa Akhirnya Putar Rekaman
Ketika Sutan Bhatoegana Saling Bantah dengan Rudi
Bhatoegana Bisa Dihukum Lebih Berat jika Berbohong
Ada 'Buka-Tutup Kendang' di Kasus Rudi Rubiandini
Berita terkait
Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya
15 hari lalu
Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.
Baca SelengkapnyaDepartemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen
19 Februari 2024
Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI
2 Februari 2024
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.
Baca SelengkapnyaMigrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru
2 Februari 2024
Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker
25 Januari 2024
Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaPekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini
19 Januari 2024
Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong
Baca SelengkapnyaMahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal
9 Desember 2023
Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.
Baca Selengkapnya2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC
28 November 2023
CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia
24 November 2023
Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal
11 November 2023
Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.
Baca Selengkapnya