TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Martin Hutabarat, kembali mengajak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bergabung ke partainya. Martin menjamin partainya bakal menjaga Risma agar tidak diserang secara politik oleh siapa pun.
"Ibu Risma adalah tokoh atau pejabat yang berani membuat perubahan. Itu yang harus diperhatikan," kata Martin di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 25 Febuari 2014. "Kami terbuka bila beliau bergabung dengan Gerindra," ujarnya.
Risma kini mengalami beragam tekanan politik akibat kebijakannya yang menolak sejumlah megaproyek di Surabaya. Tekanan politik itu tidak hanya datang dari pihak di luar partai pengusung Risma, tapi juga dalam tubuh PDI Perjuangan karena memasang Wisnu Sakti Buana sebagai wakilnya. Padahal, Whisnu adalah orang yang selalu mengkritikkebijakan Risma.
Kondisi Risma pun dimanfaatkan oleh sejumlah elite partai lain. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Golkar, Priyo Budi Santoso, menggunakan kewenangannya untuk mengusut persoalan Risma. Belakangan Gerindra juga menyampaikan akan memasangkan calon presidennya, Prabowo Subianto, dengan Risma.
Martin mengatakan keberanian Risma dalam mengambil kebijakan membuat dia akan banyak dilirik oleh partai lain bila keluar dari PDI Perjuangan. Karena itu, Martin berharap Risma tetap konsisten dengan kebijakannya memperbaiki Surabaya tanpa harus takut untuk mengambil keputusan.
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
13 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.