TEMPO.CO , YOGYAKARTA:- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi secara implisit mengungkapkan alasannya selama ini enggan mengomentari wacana seputar peluangnya menjadi calon presiden. Komentar itu keluar saat dia menghadiri forum "Academic Meeting, Penyiapan Bahan Usulan tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara" yang dihadiri 30-an akademikus sejumlah kampus di Yogyakarta.
Forum ini acara kedua, yang dihadiri oleh Jokowi di Universitas Janabadra, setelah seminar tentang transportasi massal pada Sabtu, 22 Februari 2014. Di dua acara itu, Jokowi menjadi pembicara. (baca: Ahok: Jokowi Layak Capres)
Di depan puluhan akademikus, Jokowi mengaku tidak bisa mengomentari beragam pendapat dari beberapa akademikus dan aktivis mengenai problem nasional yang mendesak diselesaikan dalam beberapa tahun ke depan. Masalah itu terdiri dari krisis energi, korupsi, kedaulatan pangan hingga kualitas infrastruktur. (baca: Ketika Ketua MPR Sindir Jokowi Soal Nyapres)
Moderator forum itu, Purnawan Hardiyanto meminta Jokowi memberikan tanggapan mengingat dia merupakan salah satu kandidat capres terpopuler versi lembaga survei. "Jokowi jangan pelit bicara lagi," kata Wakil Rektor II Universitas Kristen Duta Wacana itu.
Jokowi mengelak untuk berkomentar dengan menyatakan wacana mengenai problem nasional hanya bagus untuk menambah wacananya. Jokowi merasa tidak layak mengomentari persoalan dalam konteks nasional karena selama ini perhatiannya lebih banyak tertuju ke masalah daerah seputar perbaikan kawasan Jakarta. "Kalau komentar, pasti ada yang tidak senang, ada yang nyerang-nyerang, sadap-menyadap," kata Jokowi.(baca: Digeruduk Relawan Agar Nyapres, Jokowi Pilih Blusukan )
Jokowi meminta maaf kepada peserta forum itu karena tidak banyak mengomentari refleksi mengenai problem nasional di masa depan. Sebagaimana di banyak forum sebelumnya, Jokowi mengaku lebih senang menanggapi pembahasan mengenai banjir atau kemacetan di Jakarta. "Posisi saya masih santai, gak mau serius-serius amat. Saya apa adanya, sekarang masih gubernur DKI," kata Jokowi. (baca: Jokowi: Saya Tak Punya TV, Pencitraan Apanya? )
Forum pembahasan usulan materi GBHN itu dihadiri akademikus dari Universitas Janabadra, Universitas Gadjah Mada, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa dan lainnya. Beberapa kader Seknas Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia atau Seknas Jokowi juga terlihat hadir.
Di akhir acara aktivis Seknas Jokowi meminta mantan Wali Kota Solo itu menuliskan kalimat kenang-kenangan di piagam bergambar grafis wajahnya. Jokowi menulis "Yang santun, Yang semangat."
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terkait
Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
6 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
7 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaNadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar
7 jam lalu
Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit
7 jam lalu
Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali
8 jam lalu
Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh
9 jam lalu
Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo
Baca SelengkapnyaWarga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow
10 jam lalu
Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya
10 jam lalu
Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
13 jam lalu
Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi
Baca SelengkapnyaRespons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo
13 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo
Baca Selengkapnya