Pramono Edhie: Singapura Macam-macam Kencingi Aja!

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 22 Februari 2014 08:31 WIB

Peserta konvensi capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo jadi salah seorang yang geram menyusul protes Singapura soal nama KRI Usman-Harun. Negara Singapura, menurut Pramono, dinilai tidak menampilkan sikap terpuji sebagai negara bertetangga yang semestinya saling menghormati urusan dalam negeri masing masing. "Singapura macam-macam, kita kencingi saja mereka," ajak Pramono, saat di Balikpapan, Jumat 21 Februari 2014. (Baca juga: Bekas Dubes, Singapura Berlebihan).


Pramono mengatakan, pemberian nama KRI Usman-Harun jadi kewenangan dalam negeri Indonesia. Pemerintah sudah menetapkan KKO Usman dan Harun menjadi pahlawan yang gugur saat melaksanakan tugas di medan perang. "Keduanya berangkat setelah mendapatkan surat perintah dari negara. Artinya mereka melaksanakan tugas negara dan bukan teroris," tegasnya.


Protes Singapura ini, menurut Edhie adalah suatu bentuk intervensi atas suatu negara lain yang berdaulat. Pemerintah Indonesia juga tidak terlalu emosional saat Singapura tidak kunjung memulangkan para koruptor BLBI yang diduga bersembunyi di negara itu. "Indonesia ubah nama KRI Usman-Harun, tapi kembalikan juga buronan BLBI," paparnya.


Edhie meminta pemerintah agar mengabaikan keberatan Singapura ini yang sudah dilayangkan ke Kementerian Luar Negeri Indonesia. Dalam hubungan dua negara bertetangga, dia berpendapat Indonesia punya nilai tawar yang lebih besar dibandingkan Singapura.


"Mereka larang kapal Usman-Harun, Indonesia juga bisa melarang kapal mereka lewat di perairan Indonesia. Mereka tidak jual BBM lagi, kita juga tidak usah beli lagi dari mereka."


Advertising
Advertising

Namun, Edhie mengatakan, konflik Singapura-Indonesia harus diselesaikan secara beradab. Menurutnya masing masing negara harus belajar untuk saling menghormati urusan dalam negeri negara lain. "Diselesaikan secara diplomasi, meskipun saya mantan tentara, perang adalah pilihan terakhir," ujarnya.


Pramono Edhie Wibowo merupakan salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat. Dia merupakan capres yang akan mengklaim akan bertindak tegas saat menyikapi permasalahan dalam maupun luar negeri Indonesia.


SG WIBISONO



Berita lain
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
PDIP: Ada yang Mengadu Domba dalam Kasus Risma
Kisah Ransel Hitam Buat Sutan Bhatoegana



Berita terkait

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

11 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

18 Agustus 2023

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap

Baca Selengkapnya

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

18 Mei 2022

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

Sandiaga mengaku ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

26 Januari 2022

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

Pada perjanjian yang lama, Arsul mengatakan perjanjian ekstradisi juga terkait dengan perjanjian pertahanan.

Baca Selengkapnya

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

26 Januari 2022

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

Kesepakatan FIR dengan Singapura ini juga menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kehadiran negara.

Baca Selengkapnya

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

26 Januari 2022

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

Perjanjian ekstradisi disebut-sebut bisa mempermudah upaya pemulangan buronan yang berada di Singapura, termasuk koruptor.

Baca Selengkapnya

Ibu Ageng, Mertua SBY Meninggal Petang Ini

20 September 2021

Ibu Ageng, Mertua SBY Meninggal Petang Ini

Agus Yudhoyono mengabarkan di halaman Instagramnya, bahwa ibu mertua SBY atau neneknya meninggal petang ini karena sakit.

Baca Selengkapnya

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

9 Maret 2021

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

Singapura merupakan negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$ 43,2 miliar (Rp 621,9 triliun) dari 2016 sampai 2020.

Baca Selengkapnya

KSAD: Pramono Edhie Wibowo Jadi Inspirasi Angkatan Darat

14 Juni 2020

KSAD: Pramono Edhie Wibowo Jadi Inspirasi Angkatan Darat

Andika Perkasa mengenang Pramono Edhie Wibowo seorang yang sederhana apa adanya, dan bukan tipe pejabat yang ingin dilayani.

Baca Selengkapnya

Pramono Edhie Wibowo dan Tim Kopassus-Indonesia Everest 1997

14 Juni 2020

Pramono Edhie Wibowo dan Tim Kopassus-Indonesia Everest 1997

Pramono Edhie Wibowo berperan penting dalam tim gabungan pendaki Kopassus dan Indonesia yang menaklukkan Everest 1997.

Baca Selengkapnya