Ini Partikel Berbahaya Dalam Kabut Asap Riau  

Reporter

Rabu, 19 Februari 2014 03:44 WIB

Seorang anak mengenakan masker medis ketika berangkat sekolah akibat asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (27/8). ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru--Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan kabut asap sisa kebakaran lahan di sejumlah wilayah Riau menyebabkan kualitas udara di Pekanbaru kian memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru saat ini berada pada level 130 Psi atau tidak sehat. "Kabut asap mulai mengancam kesehatan masyarakat," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat, Diskes Riau, Diwani, kepada Tempo, Selasa 18 Februari 2014.

Dijelaskan Diwani, asap sisa kebakaran lahan yang menyelimuti sejumlah wilayah ini mengandung Particulate Matter (PM-10) berlebih, sangat berbahaya untuk kesehatan paru-paru. Particulate Matter adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Partikel dengan ukuran besar atau cukup gelap dapat dilihat sebagai jelaga atau asap. PM-10 merupakan partikel kecil yang berbahaya, paparan PM-10 mampu mencapai daerah yang lebih dalam pada saluran pernapasan.

Kata Diwani, saat ini PM-10 sudah merusak kualitas udara Pekanbaru dengan tingkat pencemaran 130 Psi. Sedangkan kualitas udara dinyatakan sehat jika PM-10 berada pada angka 0-50 Psi. "Jika lebih dari 100 Psi sudah tidak sehat, apalagi 200 Psi, sudah sangat berbahaya," ucapnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sebanyak 12.840 warga Riau dari sejumlah kabupaten kota terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) akibat kabut asap. "Data tersebut diperoleh dari Puskesmas dan rumah sakit di daerah dua pekan terakhir," katanya.

Diwani menyebutkan efek Ispa akibat paparan kabut asap yang mengandung PM-10 berlebih menyebabkan penyakit sesak nafas (asma), batuk-batuk bahkan kanker paru-paru. Namun untuk wilayah Riau kata Diwani, dampak kabut asap kebanyakan dialami anak-anak berdampak pada iritasi kulit dan mata. "Dihimbau kepada masyarakat sebaiknya membatasi aktifitas di luar rumah, terutama bagi anak dibawah umur," ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru menyebutkan Satelit Tera dan Aqua mendeteksi 126 titik api di sejumlah wilayah Riau. Jumlah ini cenderung meningkat dari hari sebelumnya pada sore kemarin yang mencapai 81 titik api. Titik api tersebut indikasi kebakaran lahan dan hutan di sejumlah wilayah Riau menimbulkan kabut asap. "Jarak pandang terbatas hingga 1000 meter pada pagi tadi," kata Analis BMKG Pekanbaru Agus Widodo, kepada Tempo.

RIYAN NOFITRA

Populer:

Rekor Sitaan KPK: 37 Mobil Adik Ratu Atut!

Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu

Plus-Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma

Apel Pagi, Wali Kota Risma Setrap Dua PNS Baru

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

28 Juni 2023

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya