PDIP: Ada yang Mengadu Domba dalam Kasus Risma

Reporter

Rabu, 19 Februari 2014 00:27 WIB

Tri Rismaharini. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan ada yang memanfaatkan polemik wacana pengunduran diri Wali Kota Tri Rismahrini dari jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya. Politik adu domba diterapkan karena kebijakan Risma memiliki dampak positif kepada partai yang mengusungnya yaitu PDI Perjuangan.

"Mungkin tidak suka dengan PDIP yang memperoleh hasil tinggi," kata Ketua PDIP Jawa Timur Sirmadji saat dihubungi, Senin, 17 Februari 2014. Menurut dia, di bawah kepemimpinan Risma, tata kelola Surabaya sangat baik. Tak heran, Sirmadji menjelaskan, banyak yang khawatir ini akan berimbas pada citra positif partai.(baca:Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu )

Sirmadji mengatakan, wacana pengunduran diri Risma dimanfaatkan oleh lawan politik untuk memperkeruh suasana ini. Menurut Sirmadji ada pihak tertentu yang kepentingannya dirugikan oleh kebijakan Risma. Salah satu kebijakan Risma menolak pembangunan tol dalam kota dan pembenahan Kebun Binatang Surabaya. Sirmadji mengatakan, ada pihak tertentu yang menciptakan polemik untuk menambah kegaduhan. "Ini menjadi kemrunguh di media online," kata dia.(Baca juga: Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur)

Sirmadji sudah bertemu Risma untuk menyelesaikan persoalan ini. Menurut dia, partainya akan mengawal Risma hingga akhir masa jabatannya. Selain itu, dia juga memberikan dukungan kepada Risma untuk menghadapi isu yang menimpa. "Jangan sampai menggoyahkan tugas dan tanggung jawab untuk memajukan Surabaya," kata dia.

Memimpin Kota Surabaya sejak Oktober 2010, Risma kini dilanda tekanan sejumlah kekuatan politik di ibu kota Jawa Timur itu. Salah satu tekanan justru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengajukannya sebagai calon Wali Kota Surabaya pada tiga tahun silam. (Baca juga: Plus Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma)

Partai ini menyorongkan Wisnu Sakti Buana, Ketua PDIP Surabaya, sebagai Wakil Wali Kota Surabaya pengganti tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Risma. Lebih dari sekadar tak cocok, ada kepentingan bisnis di balik penetapan Wisnu.

Risma menyatakan sama sekali tidak masalah jika harus mundur. “Saya sudah berikan semuanya,” kata satu dari tujuh kepala daerah terbaik pilihan Tempo tahun 2012 ini. “Capek saya ngurus mereka, yang hanya memikirkan fitnah, menang-menangan, sikut-sikutan,” ujarnya. Ketika ditanya siapa yang dimaksud dengan “mereka”, ia tak menjawab.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita lain:
Wisnu: Risma Mundur, Warga Surabaya Rugi
Wali Kota Risma Tak Butuh Eksis di Media Sosial
Wali Kota Risma Siapkan Konsep Night Zoo untuk KBS
Mimpi Wali Kota Risma tentang Surabaya
Alasan Risma Tak Pernah Pakai Pengawal Pribadi

Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

2 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

8 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

8 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

14 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

16 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

19 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

19 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

21 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

21 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya