Damardjati Berkisah Sukarno, Susu dan Dada  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 18 Februari 2014 09:58 WIB

Prof Dr Damardjati Supadjar, guru besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. TEMPO/Anang Zakaria

TEMPO.CO, Yogyakarta - Guru besar Filsafat Universitas Gadjah Mada, Damardjati Supadjar, menyatakan Presiden Sukarno merupakan pemimpin yang punya kesadaran tentang tubuh dan jiwa yang sehat secara utuh. Melalui susu, Presiden RI pertama itu menginginkan bayi-bayi Indonesia tumbuh sehat dan kuat. Jadi, diharapkan jiwa-jiwa manusia Indonesia akhirnya bisa sehat dan kuat pula.

Betapa pentingnya susu sebagai makanan dan pemenuh gizi juga terungkap dalam ajaran Islam. Ia mengatakan ketika Nabi Muhammad meminum susu, doa yang terucap adalah alhamdulillah. Ya Allah, semoga engkau menambah jumlahnya. “Kesimpulannya, Susu adalah makanan yang paling fitri,” kata Damarjati.

Ia menyatakan ini dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan Tempo Institute bekerja sama dengan Sari Husada di restoran Omah Duwur, Kotagede, Yogyakarta, 11 September 2013. Damardjati wafat Senin, 17 Februari 2014, pukul 17.00 WIB dan dimakamkan Selasa siang, 18 Februari 2014. (baca:Saat Terakhir, Guru Besar UGM Ini Sebut Bung Karno)

Ayah Damarjati adalah Yosodipuro, yang pernah menjadi Lurah Losari, Kecamatan Grabak, Magelang. Adapun eyangnya, Wiropati, adalah seorang prajurit Pangeran Diponegoro. Sebelum bergabung dengan pasukan Diponegoro, Wiropati adalah seorang berandal.

Dengan latar belakang itu, Damarjati pun tumbuh dalam ajaran adat istiadat Jawa yang kental. Cerita-cerita tentang keampuhan pusaka Keraton Yogyakarta, keris Kiai Kopeng (atau Kopek), sudah didengar sejak belia. Namun belakangan ketika sudah dewasa, ia baru sadar. Pusaka itu tak sekadar bentuk fisik keris belaka. “Namun juga tentang ajaran filosofis bagaimana sebuah karakter dan kepribadian seorang manusia dibangun sejak dini,” katanya. (baca: Damardjati: Mensana Incorpore Sano Salah Kaprah)

Ceritanya, dari pengamatannya, bagaimana seorang ibu mendekap bayi dan menyusuinya. Selama proses menyusui itu, bayi itu tenang dan nyaman. Ia menilai perasaan nyaman dan tenang itu diperoleh bukan semata-mata si jabang bayi mendapatkan kebutuhan susunya, tapi juga ada proses hubungan batin antara ibu dan anak yang berlangsung selama proses itu.

Maka tak heran pula, kata dia, ketika proses menyusui dilakukan, seorang ibu dianjurkan untuk menjaga sopan santun, etika, dan tenang. Hal itu dimaksudkan agar sikap dan karakter itu juga turut terwarisi bayinya bersamaan dengan mengalirnya air susu. “Itulah kenapa pusaka itu dinamai Kiai Kopeng (payudara),” katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait
Guru Besar Filsafat UGM Damardjati Supadjar Wafat
Damardjati Supadjar, Peletak Dasar Filsafat Jawa
Rektor UGM Melepas Damardjati Supadjar













Advertising
Advertising

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

6 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

55 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

59 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

59 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

59 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

Damardjati Supadjar: Bapak Filsafat Jawa dan Kearifan Lokal, Pendiri Pusat Studi Pancasila UGM

16 Januari 2024

Damardjati Supadjar: Bapak Filsafat Jawa dan Kearifan Lokal, Pendiri Pusat Studi Pancasila UGM

Eks Guru Besar Fakultas Filsafat UGM, Damardjati Supadjar dikenal sebagai peletak dasar filsafat Jawa yang berbasis pada kearifan lokal. Ini profilnya

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya