Trauma Usman Harun Sudah Ditutup 40 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 12 Februari 2014 07:37 WIB

Marty Natalegawa. TEMPO/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pemerintah Indonesia memiliki niat baik dalam penamaan kapal baru KRI, Usman Harun, termasuk kepada Singapura. Kedua negara, kata dia, memastikan adanya rasa saling menghormati dan tak ada niat negatif.

"Dari sudut pandang Indonesia, isu serangan marinir ke Singapura sudah ditutup 40 tahun silam," kata Marty sebagaimana dikuti dari Straitstimes.com pada Rabu, 12 Februari 2014. Marty menilai ingatan tentang pengeboman di sebuah kompleks perkantoran di pusat Kota Singapura pada Maret 1965 sebenarnya tak perlu lagi menjadi hal sensitif. (baca:Soal Usman-Harun, Menteri Singapura Menolak Lupa) dan

Namun, kata dia, pemerintah Singapura terlihat sensitif terhadap penamaan KRI Usman Harun. "Kami sadar perasaan itu." kata dia. Marty menganggap ada kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi antarkedua negara. Oleh sebab itu, Marty berencana segera membalas surat dari Kementerian Luar Negeri Singapura, yang berisi keprihatinan akan hal ini.

"Indonesia-Singapura harus tetap melanjutkan kerja sama dan memastikan tak akan ada efek yang tak diinginkan dari sebuah keputusan yang dibuat dari sebuah sudut pandang," kata dia.(baca: Singapura: Indonesia Jangan Korbankan Bilateral )

Sebelumnya, Dikutip dari Channel News Asia, Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam, menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa. Ini disampaikannya setelah munculnya pemberitaan media massa Indonesia mengenai penamaan KRI Usman Harun muncul.

Menurut Shanmugam, penamaan ini akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban dalam peristiwa pengeboman MacDonald House di Orchard Road, Singapura pada tahun 1965 lalu.Baca: Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun)

Dua anggota Korps Komando Operasi TNI Angkatan Laut, Usman dan Harun Said, melakukan pengeboman di gedung MacDonald House di Orchard Road, yang menewaskan tiga orang warga negara Singapura pada masa konfrontasi dengan Malaysia, pada 1965. Keduanya tertangkap, diadili lalu dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968.(baca: Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?)

Begitu tiba di Tanah Air, keduanya dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Pada Mei 1973, Perdana Menteri Singapura saat itu, Lee Kuan Yew berkunjung ke Indonesia dan menabur bunga di makam kedua prajurit ini. Saat ini, Singapura dipimpin Perdana Menteri Lee Hsien Loong, yang merupakan putra tertua Lee. Untuk menghormati jasa keduanya, TNI Angkatan Laut memakai nama mereka untuk menamai kapal barunya.(Baca: Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun)

MUHAMMAD MUHYIDDIN


Berita terkait
Curhat Usman-Harun Menteri Singapura Riuh Direspon
FOTO: Melihat Makam Usman dan Harun di TMP Kalibata
FOTO : Lee Kuan Yew Pernah Tabur Bunga di Makam Usman dan Harun
Sebenarnya, Singapura Jadikan Usman Harun Pahlawan
Bagaimana Upaya Terakhir RI Bebaskan Usman-Harun?

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

5 hari lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya