TEMPO Interaktif, Jakarta:Para pengungsi di kamp pengungsi Malahayati, Lamreh, Krueng Raya, Aceh Besar panik ketika terdengar serentetan tembakan, tidak jauh dari tempat pengungsi. Kamp pengusi di Malahayati terletak di lereng bukit.Tembakan itu berasal dari kontak senjata antara Tentara Nasional Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka di Nanggroe Aceh Darussalam. Ketika Tempo berkunjung ke kamp pengungsi ini, beberapa pengungsi yang sedang ramai berbicara, langsung terdiam. Seorang lelaki muda langsung menyuruh perempuan dan anak-anak masuk ke tenda klinik. Padahal, di dalam tenda, Revita----bidan yang juga pengungsi di kamp tersebut----sedang bersiap memeriksa seorang pasien. Menurut para pengungsi, asal tembakan tidak jauh dari kamp pengungsi. Bahkan, para pengungsi sempat melihat beberapa laki-laki bersenjata. Para pengungsi mengatakan, baku tembak ini bukannya yang pertama. Sebelumnya para pengungsi juga sudah mendengar insiden ini. Ketika dimintai konfirmasi soal kontak senjata tersebut, Mayor Benny S. dari Kodim Teuku Umar, Banda Aceh, mengaku belum mengetahui hal itu. Namun, dia segera langsung mengecek ke anak buahnya yang membenarkan adanya kontak senjata tersebut. “Memang ada penyergapan,” kata Benny. Menurut dia, GAM seringkali turun ke kamp pengungsi untuk mengganggu pengungsi. “Kami melakukan penyergapan karena diberi tahu penduduk,” kata Benny.Purwani Diyah Prabandari - Tempo