TNI AL Tak Gubris Protes Singapura

Reporter

Kamis, 6 Februari 2014 14:54 WIB

Sejumlah tentara berjajar di atas kapal perang dalam parade Puncak Sail Komodo 2013 di Pantai Pede, Labuan Bajo, NTT (14/9). Tempo/Yohanes Seo

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut tak menghiraukan keberatan pemerintah Singapura atas pemberian nama sebuah kapal perang kelas multy role light fregat buatan Inggris dengan nama KRI Usman Harun. Nama kapal perang itu diambil dua orang pahlawan nasional, Usman Janatin bin Haji Ali Hasan dan Harun bin Said, prajurit KKO (Komando Komando Korps Operasi, sekarang Marinir).

Keduanya gugur di tiang gantungan Singapura. Eksekusi ini terkait dengan kasus pengeboman di Singapura tahun 1965 saat operasi Dwikora. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati, Indonesia berhak menamai kapal perangnya dengan nama pahlawan nasional.

"Silakan mereka keberatan, kami yakin mereka pahlawan yang harus diteladani," kata Untung saat dihubungi Tempo, Kamis, 6 Februari 2014. (Baca: Singapura Protes Nama KRI Usman Harun)

Menurut Untung, TNI Angkatan Laut punya aturan sendiri dalam memberi nama sebuah kapal. Sebagai contoh, untuk kapal perang nama yang digunakan adalah pahlawan nasional. "Seperti KRI Ahmad Yani, KRI Fatahillah, dan lain-lain."

Untuk kapal angkut pasukan dan tank, dia melanjutkan, TNI Angkatan Laut biasanya mengambil dari nama-nama teluk di Indonesia. Sedang untuk kapal perang jenis lain ada juga yang dinamai dari nama-nama pulau dan hewan khas Indonesia.

Angkatan Laut pun berkukuh tak akan mengganti nama KRI Usman Harun. TNI AL punya perhitungan sendiri atas penggunaan nama pahlawan dari Komando Marinir zaman Dwikora itu. Keduannya dianggap layak menjadi panutan prajurit TNI AL, karena kegigihan dan keberanian mereka. "Kalau bukan kami yang meneladani mereka, siapa lagi," kata dia.

<!--more-->

Selain untuk nama kapal perang, Untung menjelaskan, nama Usman dan Harun sudah lama dipakai sebagai nama gedung dan lapangan tembak di Markas TNI Angkatan Laut. Bahkan di kampung halaman Usman, Purbalingga, namanya sudah diabadikan sebagai nama jalan.

Sebelumnya, Channel News Asia memberitakan bahwa Menteri Luar Negeri K. Shanmugam menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. (Baca juga: Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun).

Menurut Shanmugam, penamaan Usman-Harun ini akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban dalam peristiwa pengeboman MacDonald House di Orchard Road pada masa konfrontasi dengan Malaysia tahun 1965. Alasannya, nama Usman dan Harun diambil dari nama dua anggota KKO yang mengebom MacDonald House pada 17 Oktober 1965. Peristiwa itu menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Usman dan Harun kemudian dieksekusi di Singapura.

Selain nama KRI Usman Harun, TNI AL juga menggunakan nama Bung Tomo dan John Lie sebagai nama kapal perang baru dari Inggris. Bung Tomo atau Sutomo adalah pahlawan nasional yang membakar semangat arek-arek Surabaya melawan Belanda dan Sekutu pada 10 November 1945. Sementara John Lie adalah seorang keturunan Tionghoa yang ikut dalam perang kemerdekaan. John Lie pensiun dari TNI Angkatan Laut berpangkat Laksamana Muda.

INDRA WIJAYA

Berita Terpopuler


Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie
Anas Urbaningrum Beberkan Soal Century ke KPK
Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama
Anas Sebut Ada Perintah Politik SBY Soal Century

Berita terkait

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

18 Agustus 2023

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

27 Juli 2022

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

18 Mei 2022

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

Sandiaga mengaku ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

13 April 2022

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

26 Januari 2022

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

Pada perjanjian yang lama, Arsul mengatakan perjanjian ekstradisi juga terkait dengan perjanjian pertahanan.

Baca Selengkapnya

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

26 Januari 2022

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

Kesepakatan FIR dengan Singapura ini juga menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kehadiran negara.

Baca Selengkapnya

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

26 Januari 2022

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

Perjanjian ekstradisi disebut-sebut bisa mempermudah upaya pemulangan buronan yang berada di Singapura, termasuk koruptor.

Baca Selengkapnya

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

6 Juni 2021

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

9 Maret 2021

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

Singapura merupakan negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$ 43,2 miliar (Rp 621,9 triliun) dari 2016 sampai 2020.

Baca Selengkapnya

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

17 Juli 2020

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

Modus operandi pembajakan kapal di Selat Singapura di antaranya target pembajak biasanya kapal tanker curah.

Baca Selengkapnya