TEMPO.CO, Ngawi - Erwiana Sulistyaningsih, 22 tahun, korban penganiayaan oleh majikannya di Hong Kong yang dirawat di Rumah Sakit Islam Amal Sehat, Sragen, Jawa Tengah, dijadwalkan pulang ke rumahnya. Rencananya hari ini Erwiana kembali ke rumahnya di Dusun Kawis, Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
“Kemarin (Selasa, 4 Februari 2014) dokter merencanakan seperti itu,” kata Kepala Bidang Transmigrasi Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ngawi, Budi Priyanto, saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 Februari 2014.
Kondisi Erwiana dianggap sudah membaik. Luka-luka di sekujur tubuhnya sudah sembuh. “Kondisinya sudah bagus, meski kadang-kadang masih merasa pusing,” kata Budi.
Kerabat dan tetangga Erwiana di Dusun Kawis, Desa Pucangan, sudah mendengar kabar rencana kepulangannya. Supardi, salah seorang kerabat Erwiana, mengatakan sejak Selasa sore sejumlah warga membantu membersihkan rumah Erwiana. “Sudah disapu-sapu dan menyiapkan tikar untuk para tamu,” kata dia saat ditemui di rumah Erwiana.
Hingga pagi tadi sejumlah kerabat dan tetangga sudah menunggu kedatangan Erwiana. Selain itu, para ibu telah memasak beberapa jenis makanan, seperti soto ayam dan kue nogosari. Makanan tersebut akan disajikan kepada tamu yang menjenguk Erwiana di rumahnya di RT 5 RW 3 Dusun Kawis, Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Ngawi.
Erwiana adalah TKI yang menjadi korban penganiayaan majikannya, Law Wan Tung, di Tseung Kwan O, Hong Kong. Anak pertama dari pasangan Rohmat Saputra dan Suratmi ini tiba di Ngawi pada 10 Januari 2014 bersama Yanti, TKI lain asal Magetan di Hong Kong. Keduanya bertemu di Bandar Udara Chek Lap Kok, Hong Kong. Begitu tiba di rumah, Erwiana dibawa ke RSI Amal Sehat, Sragen, untuk mendapatkan perawatan medis.
Law Wan Tung telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi Hong Kong beberapa waktu lalu mengunjungi Erwiana untuk meminta keterangan.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terkait:
Tim Kesehatan Hong Kong Periksa Erwiana di Sragen
Polisi Hong Kong Jamin Majikan Erwiana Tak Kabur
Majikan Erwiana Dibebaskan dengan Jaminan
Setahun, Polisi Malaysia Tembak 21 TKI
Berita terkait
KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
25 Januari 2024
KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu
Baca SelengkapnyaPerjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin
6 September 2023
KPK menyebut penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Cak Imin dilakukan sebelum deklarasi dia sebagai cawapres. Berikut perjalanan kasusnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang
12 Juni 2023
TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.
Baca SelengkapnyaIndonesia Optimis Australia Buka Pintu Luas Bagi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
7 Juni 2022
Penempatan nanti hanya akan diisi oleh tenaga terampil
Baca SelengkapnyaMenaker Yakin Pengusaha Bakal Bayar THR Seperti Sebelum Pandemi
16 April 2022
Kondisi perekonomian sudah jauh lebih baik dibandingkan dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida Tinjau Pengrajin Ecoprint Penerima JPS
3 Mei 2021
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau Kelompok Wirausaha Baru Ecoprint Sekar Langit Bajong di Purbalingga yang menerima program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Baca SelengkapnyaKrisdayanti Hadiri Rapat Perdana di DPR Bersama Menaker
4 November 2019
Krisdayanti menghadiri rapat perdana di DPR bersama Menteri Tenaga Kerja.
Baca SelengkapnyaHanif Dhakiri Ungkap Penyebab Perempuan Memilih Tak Bekerja
23 September 2019
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengakui partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Indonesia masih rendah.
Baca SelengkapnyaAturan Longgar, Tenaga Kerja Asing Bakal Bertambah 20 Persen
12 September 2019
Jumlah tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun ini diperkirakan bakal naik 20 persen.
Baca SelengkapnyaMenaker Resmikan BLK Komunitas Pesantren di Tangerang
10 September 2019
BLK Komunitas Pesantren diharapkan dapat melahirkan SDM yang berakhlak, berkarakter, dan kompeten.
Baca Selengkapnya