Kebakaran Lahan Gambut di Bengkalis Makin Meluas

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 3 Februari 2014 14:53 WIB

Seorang petugas pemadam kebakaran memeriksa lokasi kebakaran setelah kebakaran hutan menghanguskan sebuah properti di Bilpin, 75 km dari Sydney, Australia, Rabu (23/10). Warga di sekitar lokasi dievakuasi dari rumah mereka di pegunungan di barat Sydney. AP/Rob Griffith

TEMPO.CO, Bengkalis - Ratusan lahan gambut di Kabupaten Bengkalis, Riau, terbakar. Peristiwa ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Sampai saat ini lahan yang terbakar terus meluas hingga permukiman warga. "Kebakaran sudah terjadi sejak 13 Januari lalu, hingga kini kami terus berupaya padamkan api," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Mochamad Jalal saat dihubungi Tempo, Senin, 3 Februari 2014.

Puncak titik api terbanyak muncul pada Sabtu, 1 Januari 2014 lalu, yakni mencapai 15 titik api. Titik api tersebut berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis. Menurut Jalal, kini personel pemadam api BPBD Bengkalis terus melakukan pemadaman dibantu personel dari Kepolisian Resor Bengkalis. Jalal menduga luas lahan gambut yang terbakar mencapai 200 hektare. Lahan terbakar paling parah di Bantan mencapai 100 hektare.

Jalal mengaku jumlah titik api di Bengkalis sudah berangsur padam. Saat ini tim pemadam berupaya memadamkan tiga titik api lagi di Dusun Klebuk, Desa Penampi, Bengkalis. Namun hari ini titik api kembali muncul di Kecamatan Sungai Pakning. Kini tiga regu pemadam dikerahkan di lokasi tersebut. Lahan yang terbakar kebanyakan perkebunan milik masyarakat setempat dan lahan kosong, dan sejauh ini belum ditemukan lahan yang terbakar milik perusahaan.

Dia menduga kebakaran disebabkan oleh perluasan lahan perkebunan dengan cara membakar, dan pelakunya adalah masyarakat. "Namun untuk penyidikan kami serahkan kepada pihak kepolisian," katanya. Jalal mengaku upaya pemadaman api cukup menyulitkan karena di lokasi yang terbakar sulit didapat sumber air, juga akibat angin kencang yang terjadi Sabtu lalu. "Apalagi lokasi kebakaran sangat jauh di tengah hutan, sulit untuk ditempuh," ujarnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua mendeteksi kemunculan 61 titik panas atau hotspot yang diindikasikan sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Riau. Sejak sepekan terakhir langit Riau diselimuti kabut tipis. "Tingkat kepercayaan 80-100 persen sebanyak 15 titik api," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Titin Sulianto.

Kebakaran lahan di Riau beberapa hari terakhir telah mendatangkan kabut asap di berbagai wilayah, termasuk di Pekanbaru. Langit Pekanbaru tampak diselimuti kabut asap tipis sejak pagi. Namun belum mengganggu penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. "Jadwal penerbangan dan jarak pandang di bandara masih normal," kata Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Hasnan



RIYAN NOFITRA




Terpopuler
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil
Bhatoegana, Ngeri-ngeri Suap dan Kawat Gigi
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar
Jokowi dan Risma Diadu oleh PDIP
Inilah Jadwal Tur Nusantara Timnas U-19
'Semeton Jokowi' Dideklarasikan di Tabanan
Jokowi Dinilai Keok Hadapi Isu Banjir Jakarta 2014

Berita terkait

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

2 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

6 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

7 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

7 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

8 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

14 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

21 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

23 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya