TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia datang untuk membesuk suaminya, Chaeri Wardana alias Wawan, yang tengah mendekam di Rumah Tahanan KPK.
Airin mendatangi rumah tahanan dengan mengenakan atasan putih. Ia juga mengenakan alas kaki andalannya: sepatu hitam merek Gucci. (Baca: Airin dan Sepatu Gucci Biru Favoritnya). "Ya, biasa, besuk biasa," kata Airin sebelum memasuki Rutan KPK, Senin, 3 Februari 2014.
Airin enggan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan wartawan. Salah satunya, pertanyaan soal respons anaknya ketika membesuk Wawan pada hari libur Imlek. Ketika itu Airin membesuk Wawan sambil menggandeng anak bungsu mereka yang masih kecil. (Bac: Harga Sepatu Gucci)
Wawan mendekam di Rumah Tahanan KPK setelah tertangkap tangan oleh penyidik komisi antirasuah. Ia diduga menyiapkan uang Rp 1 miliar untuk diserahkan ke Akil Mochtar--ketika itu Ketua Mahkamah Konstitusi--untuk mengatur putusan sengketa pemilihan Bupati Lebak, Banten.
Wawan juga tersangkut kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Provinsi Banten. Kasus ini menyeret kakak Wawan yang juga Gubernur Banten, Atut Chosiyah. KPK juga menjerat Wawan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Kota Tangerang Selatan. Pengembangan atas berbagai kasus itu membuat KPK menjerat Wawan dengan pasal tindak pidana pencucian uang.
MUHAMAD RIZKI
Berita lain:
Rumah Mewah Sutan Bhatoegana Ditaksir Rp 15 Miliar
Rumah Mewah Bhatoegana, Siapa Bayar Pajaknya?
Sutan Bhatoegana Sebut Rumah Atas Nama Istrinya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Tahajjud Call Sutan Bathoegana: Fitnah dan Ujian
Berita terkait
Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah
2 jam lalu
Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.
Baca SelengkapnyaPengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu
20 jam lalu
Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.
Baca SelengkapnyaPakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku
22 jam lalu
Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.
Baca SelengkapnyaUlas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat
1 hari lalu
Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.
Baca SelengkapnyaAlasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal
1 hari lalu
Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaDianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah
1 hari lalu
Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.
Baca SelengkapnyaCaleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile
1 hari lalu
Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda
2 hari lalu
Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.
Baca SelengkapnyaKelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1
2 hari lalu
Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.
Baca SelengkapnyaCaleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang
2 hari lalu
Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.
Baca Selengkapnya