TEMPO.CO, Medan -Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan dana untuk menangani erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, sebesar Rp 50 miliar lebih. Dana tersebut merupakan dana gabungan dari beberapa lembaga pemerintah.
"Gabungan dari BNPB, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan dana swadaya Pemerintah Daerah," kata dia di kantor BNPB, Jakarta Pusat, Ahad, 2 Februari 2014.
Sutopo mengatakan, BNPB mengucurkan dana kurang lebih Rp 42 miliar. Dana tersebut, kata dia, terbagi atas dua jenis, logistik dan dana siap pakai. "Dana logistik dialokasikan sebesar Rp 15.2 miliar. Sementara dana siap pakai, sebesar Rp 27.6 miliar."
Dana siap pakai tersebut, kata Sutopo, sebagian besar dialokasikan untuk program bantuan intensif kepada pengungsi Sinabung yang akan dipulangkan dari pengungsian. Yakni, sebesar Rp 50 ribu per Kepala Keluarga per harimua selama dua bulan terhitung sejak bulan Februari ini.
"Bantuan intensif tersebut diperuntukan kepada mereka yang membersihkan dan memperbaiki rumah, tanaman atau kebun, jalan, dan sebagainya sesuai dengan aspirasi pengungsi," katanya.
Selain BNPB, Kementerian Sosial juga mengucurkan dana sebesar Rp 3.6 miliar untuk penanganan erupsi Sinabung. Anggaran dari Kemensos tersebut dialokasikan untuk jaminan hidup pengungsi.
Yakni, "Rp 6 ribu per orang per harinya." Kemensos juga mengalokasikan jatah 400 gram beras per orang per hari." Kemensos, Sutopo mengatakan, juga memberikan santunan pada korban tewas erupsi Sinabung sebesar Rp 5 juta.
Anggaran dari Kementerian Kesehatan sendiri sebesar Rp 1.8 miliar. Sutopo mengatakan, dana tersebut dialokasikan untuk menangani kesehatan para pengungsi.
Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan dana sebesar Rp 1 Milyar untuk membeli 9 mobil tangki air bersih dan pembangunan sanitasi. Selain itu, ujar Sutopo, Kemen PU juga menyiapkan bantuan pembersihan dan perbaikan jalan serta insfratruktur seperti jembatan.
Selain adanya alokasi anggaran dari pemerintah pusat, pihak pemerintah daerah turut mengucurkan bantuan mereka. Badan Penanggulan Bencana Daerag Sumatera Utara mengucurkan dana sebesar Rp 2 miliar untuk penanganan erupsi Sinabung. Sedangkan BPBD Kabupaten Langkat memberikan dana sebesar Rp 231 juta.
Komando Distrik Militer 0205 Tanah Karo pun mengalokasikan Rp 3 miliar untuk keperluan pembersihan jalan, perbaikan listrik, penyediaan air besih dan perbaikan rumah pengungsi yang mengalami kerusakan. Sementara Pemerintah Kabupaten Karo menggelontorkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk pembelian lahan seluas 25 hektare. Laham tersebut yang akan digunakan untuk relokasi bagi sekitar 1.109 KK.
Gunung Sinabung pertama kali menyemburkan awan panas pada pertengahan September 2013. Kondisi awan panas tersebut mencapai suhu 700 derajat celcius dan mencapai jarak terjauh 4.500 meter.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler
11 Korban Sinabung Termasuk Wartawan TV One
Anak Murry Koes Plus Pingsan Saat Pemakaman
Moyes Tak Tahu Harus Bagaimana Lagi untuk Menang
Awan Panas Sinabung Tewaskan 4 Orang
Barcelona Dipermalukan Valencia 3-2