Seorang warga mengendarai motor melintas di jalan yang tertutup abu erupsi Gunung Sinabung di desa Sigarang-garang, Karo, Sumatera Utara, (24/1). Erupsi Gunung Sinabung menyebabkan 28.000 lebih warga mengungsi ke posko-posko pengungsian. TEMPO/Dian Triyuli
TEMPO.CO, Medan - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali memuntahkan material debu bergulung berbentuk awan panas, Sabtu, 1 Februari 2014. Akibatnya, pengungsi batal kembali ke desa hari ini.
"Tadi pagi sebagian pengungsi sudah bersiap-siap kembali ke desa. Ada juga pengungsi yang bersiap-siap bekerja membersihkan rumah masing-masing sebagai tindak lanjut program Cash for Work. Namun, akhirnya warga batal berangkat," kata Kepala Subdit Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara, Aris Fadilah, Sabtu.
Gunung Sinabung memuntahkan awan panas pada pukul 10.30 WIB. Akibat awan panas dari Gunung Sinabung, hujan debu panas mengguyur beberapa desa di Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Simpang Empat. (Baca juga: Gunung Sinabung Muntahkan Awan Panas, 3 Warga Luka)
Hujan debu kali ini tergolong besar sehingga mempengaruhi jarak pandang di sekitar kaki Sinabung. Bahkan, debu juga sampai di ibu kota Karo, yakni Kabanjahe.
Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) berencana memulangkan pengungsi ke desa masing-masing. Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan rencana pemulangan pengungsi dari 16 desa di kaki Gunung Sinabung saat rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kamis lalu.
Maarif menjelaskan sebanyak 4.639 kepala keluarga dan 13.828 jiwa pengungsi dari 16 desa di luar radius 5 kilometer akan dikembalikan ke desa asal jika kondisi Sinabung terus menurun (kembali normal).