Wali kota Surabaya, Tri Rismaharani memberikan keterangan kepada wartawan terkait kebijakan yang dikeluarkan di tahun 2013 di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur (31/12). TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan kisruh antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana dinilai berpotensi blunder bagi PDIP. Kisruh itu bisa mengganggu soliditas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Padahal, keduanya merupakan kader partai banteng.
“Ini juga mengganggu citra pemerintahan daerah,” kata pengamat politik Universitas Gajah Mada Ari Dwipayana saat dihubungi oleh Tempo, Jumat, 31 Januari 2014. Apalagi sempat beredar kabar kalau Risma bakal mundur dari jabatannya sebagai wali kota.
“Setahu saya, ini juga menjadi perhatian secara nasional,” kata Ari. Menurut dia, publik membutuhkan Risma. “Begitu juga PDIP.” Setidaknya, terdapat dua ranah yang harus diselesaikan terkait kisruh Risma dengan Wisnu. Pertama, meliputi ranah pemerintahan.
“Ini meliputi prosedur dan mekanisme pemilihan Wakil Wali Kota. Ini harus dijaga dan dikaji kembali,” kata Ari. Selain itu, ada pula ranah politik yang perlu diselesaikan. (Baca: Naiknya Wakil Wali Kota Surabaya Tak Prosedural )
“Dua-duanya (Risma dan Wisnu) merupakan kader PDIP. Kalau ini tidak diselesaikan, masalahnya bisa merembet kemana-mana,” kata Ari. Saat pelantikan wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Tri Rismaharini absen. Risma hanya mengirim surat kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Mochammad Machmud, menyatakan bahwa dirinya berhalangan hadir karena sakit.
Beredar isu bahwa Risma tak sependapat jika Whisnu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya mendampingi dia. Risma diduga berseberangan paham dengan Whisnu. Isu pun berlanjut saat Risma yang hampir sepekan absen bertugas diduga melayangkan surat pengunduran diri.
Belakangan, Risma menepis isu ketidakharmonisan hubungannya dengan wakil barunya Whisnu. "Ndak ada apa-apa, kok," kata Risma kepada wartawan, Kamis, 30 Desember 2014. "Saya enggak punya masalah pribadi dengan beliau."
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
4 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
23 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.