Warga berebut air bersih bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Subang di Desa Lengkong Jaya, Subang, Jawa Barat, (22/1). Banjir di beberapa desa sudah surut, sehingga bantuan mulai menjangkau lokasi yang terisolir. TEMPO/Aditya Herlambang
TEMPO.CO , Bandung:Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat Haryadi Wargahadibrata mengatakan, pihaknya bersama pemerintah kabupaten atau kota berkonsentrasi menangani bencana yang terjadi di sejumlah tempat. "Kita sudah tidak lagi berpikir antisipasi, kita sekarang terjun ke lapangan menangani bencana," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 23 Januari 2014.
Jawa Barat sendiri sudah menetapkan status siaga darurat menghadapi potensi bencana banjir dan longsor. "Status siaga darurat sejak 17 Desember 2014," kata Haryadi.
Status siaga darurat itu ditetapkan hingga 30 April 2014. Penetapan status itu mengikuti perkiraan potensi perkiraan musim hujan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Sejak memasuki musim hujan pada Desember 2013 lalu, sejumlah tempat sudah mengalami bencana longsor. Sementara saat ini fokus penanganan bencana yang dihadapi pada banjir.
BPBD Jawa Barat mencatat sudah 6 daerah di Jawa Barat yang mengalami bencana banjir, serta bencana longsor terjadi di sejumlah tempat di 8 kabupaten/kota.