Siswa sekolah dasar negeri 1 dan 4 yang melintas di genangan banjir kawasan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (25/3). Akibat banjir luapan sungai Cisadane, kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan .TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan akan mendesain ulang proyek sodetan Kali Ciliwung-Cisadane. Hal ini untuk menanggapi kekhawatiran pemerintah dan masyarakat Tangerang dari ancaman terkena limpahan banjir dari Jakarta.
"Kekhawatiran bupati dan masyarakat Tangerang itu logis. Makanya kami perlu desain ulang proyek sodetan Kali Ciliwung-Cisadane agar lebih baik," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada 22 Januari 2014.
Djoko mengatakan, tidak mudah untuk mendesain ulang proyek tersebut. Pihaknya perlu mencari lokasi yang bagus. Dia menuturkan, pengendalian pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum, termasuk dalam proyek sodetan tersebut.
Menurut dia, penanganan proyek sodetan Kali Ciliwung-Cisadane harus dilihat dari kedua alirannya dan tidak bisa sepotong-sepotong. Meski masyarakat khawatir, dia menjelaskan, pada saat membangun sodetan, Kementerian PU akan membuatkan pintu pengatur agar bisa dibuka-tutup.
Dalam upaya penanganan banjir, Kementerian PU akan memulai dari hilir. Djoko menuturkan, masyarakat Tangerang seharusnya fair. Dalam artian, Kali Cisadane sebelumnya perlu dinormalisasi. "Sehingga kapan pun ada aliran ke Cisadane, kondisi pun sudah siap."
Sembari menangani hilir Cisadane, Djoko menambahkan, terus dilakukan komunikasi dengan pemerintah Tangerang dan pemerintah Banten. Selain itu, Kementerian PU juga meneruskan program-program lainnya agar pemerintah Tangerang yakin terhadap proyek sodetan Kali Ciliwung-Cisadane.