TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku menerima banyak pesan melalui layanan short message service (SMS) ihwal kemelut di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Ini disampaikan SBY saat menerima Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Menteri Kehutanan Zulkifli di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2014.
"Saya kebanjiran SMS, istri juga,” kata SBY saat membuka pertemuan. “Istri saya malah enggak pernah tidur Bu Risma karena banyak yang disampaikan.”
SBY mengaku pesan pendek itu juga mampir ke ponsel istrinya, Ibu Ani Yudhoyono. Mereka rata-rata menyampaikan soal masalah Kebun Binatang Surabaya. Menurut SBY, Ani Yudhoyono beberapa kali menerima berbagai suara dari masyarakat dengan harapan pesan itu disampaikan kepada Presiden.
"Bu Risma, karena banyak yang disampaikan, pers harus tahu Ibu Negara sekali-kali berkomunikasi ke publik karena larinya kepada istri dengan harapan disampaikan kepada saya apa saja," SBY menambahkan.
Menurut SBY, isi pesan pendek itu beragam, ada yang positif dan ada juga yang negatif. Yang positif mengingatkan kasus yang menimpa Kebun Binatang Surabaya harus segera ditindak karena sudah disorot oleh luar negeri. Sedangkan isi pesan negatif biasanya langsung menuding.
"Intinya mengingatkan, 'Pak SBY, luar negeri sudah mulai tahu ada singa yang meninggal di Kebun Binatang Surabaya. Nanti dikira kita tidak memperhatikan kebun binatang'," ujar SBY. Selain suara bernada positif seperti itu, SBY menambahkan, ada juga suara masyarakat yang keras. "Tidak tepat. Main tuding dan menyalahkan begitu saja."
SBY berharap kisruh soal kebun binatang ini segera diselesaikan dan menemukan solusi yang terbaik. Dia juga memerintahkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya turun tangan menyelesaikan masalah ini. “Selalu ada jalan keluar atau solusi," ucap SBY.
