Jumlah Pemilih di Banyuwangi Terus Berkurang

Reporter

Senin, 20 Januari 2014 15:09 WIB

Ilustrasi Pemilu 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua Kelompok Kerja Daftar Pemilih Tetap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Jawa Timur, Atim Hariyadi mengatakan, jumlah pemilih di daerahnya yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) terus berkurang. “Pada saat dilakukan rapat verifikasi yang kelima kalinya Sabtu pekan lalu, diketahui menyusut 1.060 orang. Dalam rapat pleno itu, kami perbaiki DPT-nya,” kata Atim, Senin, 20 Januari 2014.

Menurut Atim, setelah DPT diperbaiki, jumlah pemilih 1.253.294 orang. Sedangkan dalam DPT yang ditetapkan pada 30 November 2013 sebanyak 1.254.354 jiwa. Berkurangnya jumlah pemilih, kata Atim, karena 522 orang pemilih telah meninggal dunia, pindah domisili 384 orang, pemilih ganda 150 orang, dan pemilih fiktif 150 orang.

KPU Banyuwangi kembali melakukan pemutakhiran DPT setelah KPU pusat menemukan 3 ribu orang pemilih ganda di Kabupaten Banyuwangi. Padahal, KPU Banyuwangi telah empat kali melakukan validasi DPT sejak Oktober 2013.

Munculnya pemilih ganda karena nama pemilih di Banyuwangi juga tercatat di daerah lain, bahkan hingga Bali dan Papua. Atim menduga pemilih ganda muncul karena ada warga yang pindah domisili, namun namanya dalam DPT di KPU Banyuwangi belum dihapus.

KPU Banyuwangi sebenarnya telah menetapkan DPT berkaitan dengan pemilihan umum anggota legislatif sejak 13 September 2013. Namun, karena ditemukan pemilih ganda, jadi mengharuskan KPU Banyuwangi melakukan pleno kedua pada Oktober 2013. Saat itu, ditetapkan jumlah pemilih 1.258.930 orang, atau berkurang 10.234 orang.

KPU Banyuwangi kembali menggelar rapat pleno ketiga pada 1 November 2013. Penyebabnya, karena KPU pusat menemukan 33.939 pemilih yang memiliki nomor induk kependudukan (NIK) invalid. Saat itu, ditetapkan jumlah pemilih 1.256.218 orang. Namun, setelah dilakukan verifikasi ulang pada 1 Desember 2013, jumlah pemilih menyusut lagi menjadi 1.254.354 orang karena 1.864 orang diketahui pemilih ganda, pindah domisili, dan meninggal dunia.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Banyuwangi Rorry Desrino Purnama mengatakan, terus berubahnya DPT karena sistem administrasi kependudukan di Indonesia belum sinkron. Menurut dia, kendali untuk verifikasi data pemilih saat ini hanya berada di KPU pusat. "KPU yang bisa mengetahui data pemilih bermasalah, seperti pemilih ganda," ujarnya.

Atim maupun Rorry tak menjelaskan kaitannya dengan DPT yang digunakan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada Agustus 2013 lalu. Apalagi, rapat pleno pertama KPU Banyuwangi dalam menetapkan DPT pemilihan anggota legislatif tak lama berselang setelah pemilihan Guburnur Jawa Timur.


IKA NINGTAS









Advertising
Advertising





Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya