Ciu Dinikmati Bangsawan Hingga Rakyat Jelata

Reporter

Sabtu, 18 Januari 2014 04:41 WIB

Miras Brem Bali. Wikimedia.org

TEMPO.CO , Solo: Minuman keras khas Kota Solo, ciu, telah dikenal sejak zaman kolonial. Komoditas tersebut banyak diproduksi di sebuah kawedanan di timur Bengawan Solo yang saat ini dikenal dengan nama daerah Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.

"Ciu banyak diproduksi lantaran bahan bakunya mudah diperoleh," kata pemerhati sejarah dari komunitas Solo Tempo Doeloe, Heri Priyatmoko, Jumat, 17 Januari 2014.

Bahan baku ciu berupa tetes tebu bisa didapatkan dengan mudah dari Perusahaan Gula Tasikmadu yang berada tidak jauh dari Bekonang.

Minuman berbau menyengat itu menjadi komoditas yang dinikmati oleh kaum pribumi. "Jika penjajah punya anggur dan jenewer, masyarakat pribumi punya ciu," kata Heri. Bukan hanya rakyat jelata, kaum bangsawan juga banyak yang menggemari minuman alkohol tersebut.

Kala itu, warga Eropa yang tinggal di Solo gemar menggelar pesta minuman keras di gedung-gedung Societeit. "Salah satu gedung Societeit adalah bangunan yang saat ini menjadi Monumen Pers," katanya. Sedangkan masyarakat pribumi pesta ciu saat menonton pertunjukan tayub maupun perayaan panen raya. Selain diminum, ciu sering dicampur param untuk digunakan sebagai obat gosok.

Pemerintah kerajaan pada waktu itu juga terkesan melegalkan ciu untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Kebiasaan minum ciu itu dianggap lebih baik daripada masyarakat menjadi gerakan radikal yang membahayakan keamanan negara. "Solo memang menjadi salah satu pusat gerakan radikal," katanya.

Ketua Paguyuban Pengrajin Alkohol Bekonang, Sabariyono justru tidak tahu pasti sejak kapan ciu diproduksi di daerah tersebut. "Yang jelas sudah turun temurun," katanya. Dia sendiri mulai membuat alkohol sejak tahun 1970.

Pada saat itu, jumlah perajin alkohol di Bekonang hanya berkisar 20 orang. "Saat ini berkembang cukup pesat hingga 130 perajin," katanya. Kerajinan ini juga berkembang hingga ke kecamatan lain di sekitarnya. Industri ini cukup menjanjikan lantaran banyak pabrik bahan kimia yang menampung hasil produksi para perajin.

AHMAD RAFIQ

Topik terhangat:

Banjir Jakarta
40 Tahun Malari BBM Akil Mochtar Anas Ditahan Ariel Sharon




Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya