Asap cukup tebal di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalsel. ANTARA/Herry Murdy Hermawan
TEMPO.CO, Banjarbaru - General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, Achmad Munir mengatakan butuh dana sekitar Rp 1 triliun untuk merevitalisasi infrastruktur Bandara Syamsuddin Noor. Saat ini kondisi bandara yang ada di Kalimantan Selatan tersebut sudah kelebihan kapasitas dan terlihat sesak.
Pada tahun lalu, Munir mengatakan, jumlah pergerakan penumpang di bandara itu tercatat 3,7 juta orang. Jumlah itu naik dibandingkan pada 2012, sebanyak 3,3 juta orang. "Setiap tahun, rata-rata pertumbuhannya 18 persen," kata Munir kepada Tempo, Jumat, 17 Januari 2014.
Menurut Munir, desain awal Bandara Syamsuddin Noor hanya mampu dan dipersiapkan menampung 1.600 orang per hari. Saat ini daya tampung dan pergerakan penumpang sudah mencapai rata-rata 7.000 per hari.
Revitalisasi Bandara Syamsuddin Noor rencananya dimulai pada akhir Maret atau awal April 2014. Revitalisasi mencakup terminal dan fasilitas penunjang, di luar perluasan landasan. Fasilitas bandara tersebut akan dilengkapi garbarata, memiliki daya tampung 10 juta orang per tahun, lebih lapang, dan berkonsep city airport. Sementara desainnya dibuat mirip intan--menyesuaikan potensi daerah Kalimantan Selatan.
Munir menjelaskan, konsep city airport menawarkan perpaduan antara kebutuhan bisnis, wisata, dan kenyamanan bagi semua komunitas yang menggunakan fasilitas Bandara Syamsuddin Noor.
Revitalisasi tersebut membutuhkan lahan seluas 100 hektare. Dari jumlah itu, tinggal menyisakan 12 persen yang belum dibebaskan oleh Angkasa Pura I. "Soal kontraktornya, itu keputusan kantor pusat," kata Munir.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.