Penduduk Dikejutkan Binatang Diduga Macan  

Reporter

Kamis, 16 Januari 2014 13:40 WIB

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Purwokerto - Sejumlah warga Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah, resah karena dalam sepekan ini ada sosok binatang yang berkeliaran di desa itu. Mereka menduga binatang berbulu keemasan itu harimau yang sedang mencari makan.

“Sekitar jam 02.00 dinihari, ikan di kolam saya beterbangan. Suaranya berisik sekali, lalu saya terbangun,” ujar Supandi, 62 tahun, warga Desa Dawuhan Kulon, saat ditemui di rumahnya, Kamis, 16 Januari 2014.

Jarak rumahnya dengan kolam hanya 1 meter. Setelah mendengar suara berisik ikan di kolamnya, Supandi terbangun dan mengintip dari celah jendela. Ia melihat sosok binatang sebesar anjing berwarna keemasan. Tak berapa lama, binatang itu pergi. “Saya yakin itu macan,” kata Supandi.

Sahari, 60 tahun, juga melihat binatang yang sama pada Senin sekitar pukul 9 malam. “Tingginya seperti kambing, warnanya kuning,” katanya. Binatang itu melintas di depannya dengan jarak sekitar 15 meter. Setelah diterangi dengan lampu senter, binatang itu pun pergi.

Akibat kemunculan binatang itu, kata Wirso, Ketua RT 03/01, warga setempat kini melakukan ronda malam. “Mereka gelisah, khawatir binatang itu datang lagi,” katanya.

Kepala Kepolisian Sektor Kedungbanteng Banyumas Ajun Komisaris Sambas Budi Waluyo mengatakan, polisi sudah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Cilacap. “Kalau benar itu macan, kami minta tidak dilukai dan dibunuh karena ini hewan yang dilindungi,” katanya.

Rahmat Hidayat, koordinator Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah Wilayah Cilacap, mengaku akan menyelidiki laporan masyarakat tersebut. “Kami akan teliti dulu, apakah itu macan atau bukan,” katanya.

Ia menyebutkan, di hutan lereng Gunung Slamet memang menjadi habitat macan tutul. Hanya saja, populiasinya belum terdata karena belum dilakukan penelitian mendalam.

Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Harimau Kita, Hariyawan Agung Wahyudi, meragukan binatang tersebut adalah macan. “Bisa jadi anjing hutan atau berang-berang,” katanya.

Aktivis lingkungan dari Komunitas Peduli Slamet, Dhani Armanto, mengatakan jarak antara hutan Gunung Slamet dengan desa itu cukup jauh. “Masih ada desa terdekat dengan ternak yang melimpah. Kalau mencari makan, paling tidak di dua desa tersebut,” katanya.

Jarak antara Desa Dawuhan Kulon dengan hutan sekitar 15 kilometer. Ada dua desa di antara hutan dan Desa Dawuhan, yakni Desa Baseh dan Desa Semaya.

ARIS ANDRIANTO


Topik Terhangat

Banjir Jakarta | 40 Tahun Malari | BBM Akil Mochtar | Anas Ditahan | Ariel Sharon |

Berita Terpopuler
Ada di BBM Akil, Setya & Zainudin Bolos Paripurna
Suami Khofifah Sudah Lama Menulis Hari Kematiannya
Suami Khofifah Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel
'Gudang Uang' Akil Sudah Ditempati Hamdan Zoelva
KPK: Awas Premanisme Kekuasaan Ala Ratu Atut

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya