Pemerintah Tetap Larang Ekspor Mineral Mentah

Reporter

Minggu, 12 Januari 2014 05:11 WIB

Ilustrasi Smelter. metallerochgruvor.se

TEMPO.CO , Bogor:Pemerintah memutuskan tetap melarang ekspor mineral mentah seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Keputusan ini diambil setelah sejumlah menteri mengikuti rapat kabinet terbatas bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 11 Januari 2014.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dalam rapat kabinet, dia bersama sejumlah menteri terkait telah melaporkan kepada Presiden SBY ihwal peraturan pemerintah baru, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014, yang mengatur pelarangan ekspor mineral mentah seperti diamanatkan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba.

Menurut Hatta, isi beleid terbaru itu adalah kewajiban menjalankan UU Minerba dan upaya meningkatkan nilai tambah. Dengan begitu, kata dia, terhitung pukul 00.00 WIB tanggal 12 Januari 2014, ekspor bahan mentah tidak lagi dibenarkan. "Dalam arti bahwa harus dilakukan pengolahan dan pemurnian," kata Hatta, seusai rapat, di Puri Cikeas, Sabtu tengah malam.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 itu telah diteken Presiden SBY Sabtu, hari ini. Tujuan beleid ini sesuai dengan UU Minerba, yakni menaikkan nilai tambah. "Di situ ada nilai ekonomi dan juga menciptakan lapangan kerja," ujar Jero.

Alasan lain, kata Jero, adalah pertimbangan perekonomian daerah. "Ekonomi daerah juga kami pertimbangkan sehingga implikasi dari PP ini tidak memberatkan pembangunan ekonomi daerah," ujarnya.

Jero mengatakan, detil selanjutnya dari beleid yang baru diteken ini bakal diatur dalam Peraturan Menteri ESDM, Peraturan Menteri Keuangan, dan Peraturan Menteri Perdagangan. Adapun beleid terbaru ini sudah didaftarkan dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 5489 tertanggal 11 Januari 2014. "Kami meyakini, semua juga yang kami hubungi meyakini, bahwa undang-undang ini akan baik bagi negeri kita."

Rapat kabinet membahas pelarangan ekspor mineral mentah digelar di kediaman pribadi Presiden SBY, Sabtu ini, sejak pukul 17.00 hingga 22.30. Rapat dihadiri Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri terkait, seperti Hatta dan Jero, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Baca berita sebelumnya: Menteri Keuangan Bilang Larangan Ekspor Rugikan Negara

PRIHANDOKO

Terpopuler
Ini Kata Bakrie Setelah Beli Path Rp 304 Miliar

Pesan Anas Ketika Ditahan

Apple dan Samsung Tempuh Jalur Mediasi

Mereka yang Dijebloskan ke Sel pada 'Jumat Keramat'

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

3 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

53 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya