Pemerintah Minta Rp 8 Triliun untuk Beli Sukhoi

Reporter

Editor

Rabu, 5 Januari 2005 11:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Pertahanan meminta anggaran Rp 8 triliun lebih kepada DPR untuk membeli pesawat tempur Sukhoi dan helikopter dari Rusia. Surat permohonan diajukan pada 29 Desember 2004 kepada Ketua Komisi I DPR yang membidangi masalah pertahanan.Surat permohonan berklasifikasi rahasia itu ditandatangani Direktur Jenderal Perencanaan Sistem Pertahanan Mas Widjaja. Di situ disebutkan, total dana yang diminta adalah US$ 893.825.372 atau Rp 8,044 triliun untuk tahun anggaran 2005 dan 2006. Dana yang diminta rencananya untuk membeli satu skuadron Sukhoi (16 unit), terdiri dari 12 unit Su-27 SK dan empat unit Su-30 MK. Selain itu, dana dialokasikan untuk pembelian delapan unit helikopter jenis Mi-35 P dan 16 unit jenis Mi-17-IV.Widjaja yang dimintai konfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah mengajukan permintaan itu. Menurut dia, pembelian peralatan militer itu seharusnya dibahas anggota DPR periode lalu. "Tapi ternyata tidak sempat sehingga kami ajukan ulang," katanya melalui telepon.Widjaja mengakui, masih ada dua kutub pendapat di pemerintah tentang cara pembelian Sukhoi. Dalam rapat terakhir di kantor Wakil Presiden, satu kutub menghendaki pembelian dengan cara imbal dagang dan kutub lain meminta dengan kredit ekspor. Ia pun menyadari, pengadaan satu skuadron Sukhoi dan helikopter hanya bisa dilakukan secara bertahap.Ketika ditanyakan apakah pengajuan anggaran ini tepat waktu berkaitan dengan terjadinya bencana tsunami yang membutuhkan triliunan rupiah untuk pemulihan, Widjaja menyatakan, Departemen Pertahanan menyerahkannya kepada DPR. Jika pembelian ditunda karena negara belum mampu atau ada prioritas lain, kata dia, tidak ada masalah. "Tetapi paling tidak pemerintah sudah mengajukan," ujarnya. Koordinator Kelompok Kerja Pertahanan DPR Effendy Choirie mengaku belum mengetahui adanya surat itu. Namun, ia berpendapat, seharusnya pemerintah mengaitkan rencana pembelian peralatan dengan masalah-masalah riil di Tanah Air. Ia mencontohkan, alat untuk mengangkut barang ketika ada bencana alam saat ini tidak cukup.Ia menilai, pesawat tempur Sukhoi belum menjadi kebutuhan riil. "Kalau punya, hanya untuk kebanggaan," katanya. Ia justru berpendapat, kapal-kapal untuk mengejar pencuri ikan yang harus menjadi prioritas. Karenanya, menurut dia, DPR bisa saja menolak permohonan itu.TNI AU kini telah memiliki empat pesawat tempur Sukhoi, yakni dua Su-27 SK dan dua Su-30 MK. Pesawat-pesawat itu tiba di Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur, pada Agustus 2003. Namun, pesawat-pesawat itu masih "ompong" karena belum dilengkapi persenjataan. dimas adityo

Berita terkait

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

12 September 2019

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya