TEMPO.CO, Kupang - Kepala Bandara Turelelo Soa-Bajawa, Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Iksan, mengatakan otoritas Bandara Turelelo telah siaga menghadapi ancaman dari warga Soa untuk memblokir Bandara Turelelo lagi. "Kami sudah siaga menghadapi ancaman warga itu," kata Iksan yang dihubungi Tempo, Jumat, 10 Januari 2014.
Sebelumnya, warga Soa yang tergabung dalam Forum Solidaritas Masyarakat Soa mengancam akan memblokir Bandara Turelelo, seperti yang dilakukan Bupati Ngada Marianus Sae beberapa waktu lalu. Pemblokiran itu akan mereka lakukan jika Bupati Ngada tetap diproses hukum.
Menurut Iksan, otoritas Bandara Turelelo telah bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengamankan Bandara Turelelo, sehingga aksi pemblokiran Bandara Turelelo tidak terjadi lagi. "Sudah ada polisi yang berjaga 1 x 24 jam di bandara ini," katanya.
Dia mengatakan, Bandara Turelelo milik bersama yang bertujuan melayani masyarakat. Jadi, jika diblokir lagi, masyarakat yang rugi. "Kami tidak punya kepentingan. Dan jika diblokir, masyarakat juga yang rugi," kata Iksan.
Menurut Iksan, jika aksi pemblokiran kembali terjadi, masalah ini akan semakin besar. Karena itu, dia berharap masyarakat berpikir lebih positif menanggapi aksi pemblokiran yang dilakukan Bupati Ngada.
Selama ini, Bandara Turelelo dilayani dua maskapai penerbangan, yakni Merpati dan Trans Nusa. Rencananya, Sky dan Garuda juga akan mendarat di Turelelo. "Sekarang hanya dua maskapai yang melayani setiap harinya. Ke depan akan ditambah dua maskapai lagi," kata Iksan.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
2 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.