TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai Kebangkitan Bangsa Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. menjadi calon presiden 2014, Selasa, 7 Januari 2014. Deklarasi itu juga menyandingkan Mahfud dengan Jusuf Kalla (JK). "Para kiai NU (Nahdlatul Ulama), nahdiyin, dan PKB mendukung Pak Mahfud maju calon presiden," kata Agus Sulistiyono, Ketua PKB Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dia optimistis jika Mahfud maju dalam pemilihan presiden, PKB bisa mendapatkan 1,5 juta suara di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut dia, masyarakat tidak meragukan integritas Mahfud. “Jejak rekam sejak menjadi anggota DPR RI, Menteri Pertahanan, dan Ketua Mahmakah Konstitusi tanpa cacat,” ujar Agus.
Pemasangan Mahfud dengan Kalla dinilai cocok. Mahfud punya basis massa di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur, termasuk Madura. Sedangkan Kalla punya basis massa di luar Jawa, terutama di Indonesia timur.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Gunungkidul Rojak Harudin menyatakan ia bersama warga nahdiyin akan selalu mengkampanyekan Mahfud sebagai calon presiden. Termasuk lembaga-lembaga di Nahdlatul Ulama. "Kami melakukan sosialisasi ke masyarakat soal pengusungan Mahfud sebagai calon presiden," kata dia.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.