TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni membantah adanya kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam proses penerimaan CPNS Depag. “Tidak ada indikasi KKN, kalau kamu tau ada KKN, akan saya habisi sama sekali,”tegasnya usai acara peringatan Hari Ulang Tahun Depag ke-59 di Kantor Depag Jakarta Senin (3/1).Basyuni menyalahkan komputerisasi karena adanya 22 orang yang tidak ikut ujian tetapi lolos tes CPNS. "Telah terjadi kesalahan teknologi informasi dalam pemrosesan nilai peserta CPNS. Ternyata komputer bodoh juga seperti kita,”ujarnya. Menurut Menteri Agama, kesalahan itu terjadi karena ada peserta yang telah beberapa tahun mengikuti test Depag ternyata mendapat angka. “Karena yang dibutuhkan lebih dari yang ikut, jadi yang tidak lulus pun ikut lulus,”ujarnya. Namun Kepala Biro Kepegawaian Depag, Ahmad Jauhari menyatakan, kesalahan tersebut karena peserta yang merupakan orang yang sudah lama mengabdi di Depag (Wiyatabakti) tidak hadir pada saat ujian CPNS. Padahal sesuai Keputusan Depag, Wiyatabakti mendapat penghargaan berupa nilai. "Pada satu posisi dimana formatur lebih banyak dari peserta mereka ikut lulus. Seharusnya yang tidak ikut ujian dikeluarkan biodatanya dan tidak boleh lulus,”katanya Jumat (31/12) lalu.Komponen penilaian CPNS Depag, menurut Jauhari, memang berupa test TPA (Test Pengetahuan Agama), TBS (Test Bakat Skolastik), Wiyatabakti dan Substantif. Akibat kesalahan tersebut sedikitnya 300 CPNS seluruh Indonesia yang telah dinyatakan lulus pada (27/12) lalu dibatalkan. “Bahkan jumlahnya lebih dari itu,”ujarnya. Depag telah membuat Surat Edaran kepada seluruh Kepala Kantor Wilayah Depag Provinsi, Kepala Balai Diklat/Kepala Balai Penelitian, Rektor IAIN/UIN dan Ketua STAIN, STAKN dan STAHN agar membatalkan kelulusan CPNS tersebut dengan Surat Keputusan Kepala Satuan Organisasi. Kekosongan 300 peserta lulus yang dibatalkan tersebut, akan diisi oleh peserta rangking berikutnya. “Menurut TKK memang tidak bisa ada revisi formasi, tapi kan sayang kalau formasi tidak terisi, padahal kami punya daftar rangking berikutnya,”kata Jauhari.Badriah