Petugas berjaga di depan pintu layar pengumuman keberangkatan pesawat ketika penutupan sementara Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (8/10). Penutupan sementara tersebut dimulai pada tanggal 6, 8 dan 9 Oktober selama 24 jam untuk memastikan keamanan bagi Kepala Negara peserta KTT APEC 2013 ketika kedatangan dan Keberangkatan meninggalkan Bali. ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Denpasar - Listrik Bandara Ngurah Rai, Bali kembali padam pagi tadi. Matinya aliran listrik selama 1,5 jam lebih tersebut menyebabkan 14 penerbangan tertunda.
"Pembatalan tidak ada, tapi ada 11 penerbangan domestik dan 3 penerbangan international yang delayed (tertunda)," ujar Co General Manager PT Angkasa Pura I, Gusti Ngurah Ardita, Ahad, 5 Januari 2014.
Akibatnya, penumpukan penumpang tak terhindarkan di terminal yang baru mulai dioperasikan beberapa bulan yang lalu itu.
Ardita mengatakan padamnya aliran listrik berawal dari putusnya sambungan dari PLN. Namun, setelah listrik perusahaan setrum pelat merah itu kembali menyala, ada ganguang pada panel listrik bandara, sehingga aliran listrik harus dipadamkan. Pemadaman berlangsung sejak pukul 8.20 WITA hingga 10.05 WITA.
Permasalahan aliran listrik di Bandara Ngurah Rai Bali bukan pertama kalinya terjadi. Beberapa bulan yang lalu permasalahan listrik juga sempat terjadi akibat terganggunya sistem di bandara.
Menanggapi hal tersebut, Ardita mengatakan penyebab padamnya listrik kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. PT Angkasa Pura I, kata dia, terus melakukan evaluasi, baik secara internal maupun pihak kontraktor terminal yang baru.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah evaluasi agar hal itu tidak kembali terulang," ucapnya.
