Polisi Bilang Terduga Teroris Ciputat Menembak Duluan

Reporter

Rabu, 1 Januari 2014 12:03 WIB

Pasukan Densus 88 mempersiapkan senjatanya saat mengepung tersangka teroris di Jl Hasan Hasan Rt05/ Rw07, Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, (31/12). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menjelaskan alasan kenapa enam terduga teroris yang digerebek di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, ditembak mati. Pasukan gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Polda Metro Jaya terpaksa melakukannya karena kelompok terduga teroris itu menembak lebih dulu.

"Saat kami imbau untuk menyerah, respons mereka malah tembakan," kata Boy di Tangerang Selatan, Rabu, 1 Januari 2013.

Menurut Boy, gara-gara mendapat respons itu, pasukan penggerebek akhirnya menembaki sarang terduga teroris yang terletak di Gang Hasan, Jalan Ki Hajar Dewantara, RT 04 RW 07, itu. Baku tembak berlangsung 10 jam dan total, enam terduga teroris dilumpuhkan.

"Saat pasukan masuk ke rumah pukul 05.00 WIB, ada 5 pelaku teror dalam keadaan tertembak," katanya.

Kelima pelaku itu, kata Boy, merupakan bagian dari kelompok Abu Roban. Mereka adalah Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril. Sementara satu orang sebelumnya tewas ditembak di ujung Gang Hasan ketika mengendarai motor. Dia adalah Daeng alias Dayat.

Boy mengatakan, sebelum menggerebek kelompok terduga teroris di Kampung Sawah, kepolisian sebelumnya telah menangkap Anton alias Septi di Banyumas, Jawa Tengah. Dari keterangan Anton, polisi mengetahui keberadaan markas terduga teroris di Kampung Sawah. (Baca: Begini Kronologi Penggerebekan Teroris di Ciputat)

Penggerebekan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB, Selasa, 31 Desember 2013. Kini, kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara.

Baca juga: Satu Orang yang Ditangkap Hidup Masih Diinterogasi

KHAIRUL ANAM

Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

6 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

22 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya