Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersama Kader PDIP Joko Widodo (Jokowi) dalam satu mobil usai menutup Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta, (8/9). TEMPO/Dasril Roszandi
Adapun pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan makin lekatnya Jokowi dengan Megawati menunjukkan bahwa PDIP membuka pintu semakin lebar untuk Gubernur DKI Jakarta itu. "Soalnya, para pemilih jauh lebih menyukai Jokowi, jadi PDIP memang dipaksa memajukan Jokowi oleh masyarakat," kata dia, Ahad.
Opsi memajukan figur lain dalam pilpres 2014, kata dia, tidak menarik bagi pemilih. Apalagi, jika Megawati-Jokowi maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden, kemungkinan besar tak akan dilirik. "Pemilih Jokowi bakal kecewa karena sebagai wakil presiden dia tak akan bisa mengambil keputusan final," ujar Arbi.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.