Gubernur Banten, Atut Chosiyah, bersama menantunya Ade Rossi Khoirunnisa (kiri) saat mendatangi KPK, Jumat (20/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ade Rossi Khoirunnisa, menantu Atut Chosiyah Chasan, ikut mendampingi mertuanya saat mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 20 Desember 2013. Di KPK, Ade Rossi tampil modis dengan kacamata berbingkai besar dan bibir dipulas merah menyala.
Ade Rossi mengenakan kemeja putih mengilap bermotif garis-garis berlengan panjang. Sepintas, Ade Rossi mirip Airin Rachmi Diany, adik ipar Atut.
Ade Rossi menyandingkan bajunya itu dengan kerudung hitam polos dan sepatu hitam. Istri Andika Hazrumy, anak sulung Atut, itu berjalan di belakang Atut saat masuk ke gedung KPK. (Atut Terlihat Pucat)
Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini, Jumat, 20 Desember 2013. Seperti biasa, dia mengenakan pakaian bermerek dan mahal. Kerudung Atut bercorak Louis Vuitton. Sementara pada sisi sepatunya menempel logo huruf N besar, ciri merek New Balance. (Baca: Atut Tersangka)
Atut membungkus dirinya dengan batik merah berkancing besar. Dia menyandingkan batik itu dengan celana hitam.
Sejak tiba di area KPK, Atut tampak pucat dan enggan berkata apa pun kepada gerombolan wartawan yang menunggunya. Seperti biasa, Atut tak sendiri. Dia datang bersama pengawal dan beberapa anggota keluarganya.
Atut tiba di KPK pukul 10.10 WIB. Dari Mitsubishi Pajero Sport hitam B-22-AAH, Atut turun dan pengawal segera bersigap di sekelilingnya. Dia berjalan tertunduk. Padahal, biasanya dia "menyapa" para wartawan dengan mempertemukan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi dada. Hingga masuk gedung KPK, Atut tak tersenyum.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan penyidik lembaganya sudah menjadwalkan pemanggilan Atut untuk diperiksa sebagai tersangka kasus yang baru saja menjeratnya, dugaan penyuapan di lingkungan Mahkamah Konstitusi. "Benar, akan diperiksa sebagai tersangka," kata Priharsa, Jumat, 20 Desember 2013.
Sejak 17 Desember 2013, Atut ditetapkan sebagai tersangka dua kasus: dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan Pemerintah Provinsi Banten dan dugaan penyuapan di lingkungan Mahkamah Konstitusi.
