Atut Diperiksa, 5.000 Jawara Banten Geruduk KPK

Reporter

Jumat, 20 Desember 2013 11:45 WIB

Sejumlah massa pendukung Gubernur Banten, Atut Chosiyah yang tergabung dalam Presedium Banten Bersatu saat menggelar unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta (20/12). Dalam aksinya mereka menolak keras politisasi hukum yang ditimpakan kepada Gubernur Banten, Atut Chosiyah terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilu Kada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi (MK) menjeratnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Tempo.co, Serang - Lebih dari 1.000, diklaim sekitar 5.000, jawara pendukung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah hari ini, Jumat, 20 Desember 2013, bergerak mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Mereka yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Banten itu akan memberikan dukungan terhadap Atut yang akan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.

Para pendekar yang berpakaian hitam-hitam itu lebih dulu berkumpul di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang. Sambil terus meneriakkan takbir, mereka menuding KPK selama ini sudah mendiskreditkan jawara dengan kesan keras dan dekat dengan ilmu hitam.

"Ini untuk mengingatkan Abraham Samad yang telah mengeluarkan statement yang membuat resah masyarakat Banten," kata Udin Saparudin, salah seorang perwakilan pendekar Banten, Jumat, 20 Desember 2013.

Menurut Udin, warga Banten mengingatkan agar jangan mencampuradukkan hukum dan politik dalam penanganan kasus Atut. "Seperti ada dendam pribadi. Masyarakat Banten itu tidak sedikit. Tapi yang selalu muncul di media selalu itu-itu saja," ujarnya.

Jawara Banten menilai Abraham Samad seharusnya tidak arogan dengan mengatakan hal-hal provokatif kepada media. "Kami kecewa terhadap bahasa yang keluar dari Abraham Samad. Ia mengatakan tidak takut jawara dan santet," ucap Najib, salah seorang jawara Banten dari Serang Timur.

Najib meminta agar Abraham Samad mengklarifikasi kata-katanya. Sebab, hal itu tidak hanya menjadi bahan pemberitaan media nasional, tapi juga media internasional. “Itu mendiskreditkan jawara," katanya dengan nada tegas.

Najib menyesalkan media selama ini hanya menyorot kemiskinan di Banten. Pencapaian pembangunan di Banten tidak pernah dipublikasikan. "Kalau ada yang makan nasi aking, itu kan tradisi masyarakat kami. Bukan semata-mata karena masyarakat kami miskin," tuturnya.

WASI’UL ULUM



Berita terkait:
Rano Karno Siap Gantikan Atut Jadi Gubernur Banten
Ratu Atut Mogok, APBD Banten Terancam
Atut Tersangka, Golkar Siapkan Strategi Khusus
Atut Tersangka, Ini Kata Airin


Advertising
Advertising

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

7 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

9 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

11 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

13 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya