50 Ribu Jiwa di Yogyakarta Terancam Banjir  

Reporter

Kamis, 19 Desember 2013 03:13 WIB

Warga menyelamatkan barang-barang dari banjir akibat luapan Kali Mambu (Sungai Manunggal) yang menggenang di dalam rumah mereka di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis (29/11). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sedikitnya 50 ribu jiwa di Daerah Istimewa Yogyakarta terancam kebanjiran di musim hujan ini. Tidak hanya banjir, tapi juga terancam oleh potensi longsor. Sebab, intensitas hujan tinggi dan puncaknya diperkirakan pada Januari hingga Februari 2014.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan melalui surat keputusan Gubernur Yogyakarta siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor, yaitu melalui surat nomor 317/kep/2013 tentang penetapan siaga darurat bencana. Ini berlaku mulai 13 Desember 2013 hingga 28 Februari 2014.

"Di akhir tahun ini juga diwaspadai wilayah wisata yang rawan bencana karena libur akhir tahun banyak wisatawan yang datang," kata Gatot Saptadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, Rabu, 18 Desember 2013.

Di Gunung Kidul warga yang terancam banjir dan tanah longsor sedikitnya ada 5.000 jiwa. Di Kabupaten Bantul paling banyak yaitu 20 ribu jiwa terancam bencana itu. Di Kulon Progo ada sebanyak 10 ribu jiwa. Di Sleman ada 5.000 jiwa dan Kota Yogyakarta ada 10 ribu jiwa.

Potensi pergerakan tanah dan berakibat longsor menyebar di mayoritas kecamatan. Ada 12 kecamatan dengan potensi longsor menengah hingga tinggi di Gunung Kidul. Sementara, Sleman ada 4 kecamatan yang potensi longsornya menengah-tinggi hingga banjir bandang.

Di Kulon Progo ada 7 kecamatan yang potensi longsornya menengah hingga tinggi. Di Bantul ada lima kecamatan dan di Kota Yogyakarta ada beberapa kecamatan yang berpotensi banjir yaitu wilayah yang dekat dengan sungai.

Daerah yang berpotensi pergerakan tanah menengah adalah jika curah hujan tinggi di atas normal (50 milimeter lebih) berada di daerah perbatasan lembah sungai, gawir, tebing jalan dan lereng. Sedangkan yang berpotensi tinggi adalah zona pergerakan tanah yang lama (sudah terjadi) akan muncul kembali akibat hujan dengan curah hujan tinggi.

Gatot menambahkan, saat ini sudah dioptimalkan rencana kontigensi menjadi rencana operasi pada saat terjadi bencana. Mempersiapkan titik-titik kumpul sebagai pusat evakuasi korban. Juga pengelolaan posko-posko kesiapsiagaan bencana. "Posko-posko kami dirikan," kata dia.

Soal dana, ia menyatakan, memang belum ada yang turun. Tetapi Badan Nasional Penanggulangan Bencana siap mengucurkan dana on call jika terjadi bencana di suatu wilayah. Selain itu dana darurat dari pemerintah provinsi juga siap.

Subandriyo, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, menyatakan masih ada 40 juta meter kubik material pasca erupsi Merapi 2010. Potensi banjir lahar hujan masih ada, terutama di sungai-sungai yang berhulu di Merapi. "Potensi banjir lahar masih ada," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Baca juga:

Jokowi Minta Pemerintah Cabut Subsidi BBM di Jakarta
Ada Kernet Metromini Merangkap Bandar Ganja Besar
Pintu Tol Ditutup, Semanggi Dibebaskan dari 3 in 1
Sifon Bekasi untuk Pasok Air ke Jakarta

Berita terkait

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

7 jam lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

8 jam lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

13 jam lalu

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.

Baca Selengkapnya

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

15 jam lalu

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

TNI AL membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

22 jam lalu

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

Kantor Basarnas Padang masih melakukan pencarian terhadap 17 orang korban banjir bandang di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

1 hari lalu

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

banjir bandang itu juga menyebabkan ruas jalan terputus.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

1 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

1 hari lalu

BPBD Evakuasi 15 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Agam

BPBD masih terus memutakhirkan data bangunan terdampak, baik rumah, fasilitas umum, dan tempat usaha akibat banjir bandang tersebut.

Baca Selengkapnya

19 Orang Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Ditemukan

1 hari lalu

19 Orang Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat Ditemukan

Kantor Pencarian dan Pertolongan Petama atau Basarnas Padang menemukan 12 orang korban banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang di Agam dan Tanah Datar Sumbar Sebabkan Jalan Nasional dan Jembatan Terputus

1 hari lalu

Banjir Bandang di Agam dan Tanah Datar Sumbar Sebabkan Jalan Nasional dan Jembatan Terputus

Badan jalan nasional sepanjang 200 meter Silaiang, Kabupaten Tanah Datar terpantau rusak parah akibat banjir bandang pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya